Pagi harinya Bryan sedang ada duduk menikmati kopi hangat juga bergantian makan roti basah diruang tengah sambil Ia mengotak atik ponsel miliknya.
Jason dan Evans keluar dari kamar Vla secara bersamaan. Dan itu membuat Bryan yang sedang asik makan roti tersedak dan terbatuk.
Jason dan Evans hanya memandang sekilas dengan santai kearah Bryan.
"Astagaaa?!! pemandangan apaa nih pagi-pagi kok maen keluar berduaan aja dari kamar yang sama??!!" Gerutu Bryan setelah sempat ada meneguk kopinya terlebih dahulu.
"Je, biar Gue yang suruh Art antar sarapan buat Vla kekamar"
"Iya Ko, Gua mau mandi dulu"
"Oke""Gilaaaaak kesambet apaan kalian pada semalem??? kok bisa kalian rukun begitu?? gerutu Bryan dengan tatapan penuh menyelidik kearah mereka berdua.
"Ko! Jas!" panggil Bryan sambil melihat kearah Bryan dan Evan secara bergantian. Namun keduanya memilih tidak menggubrisnya.
"Cih, yes! dicuekin!" gerutu Bryan lagi.
Beberapa menit kemudian, Vla terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya dan memandangi sekitarnya. Melihat disampingnya sudah tidak ada dua suaminya, Vla langsung nangkit dari rebahannya dan duduk diataa ranjang. Vla merentangkan kedua tangannya sekilas.
"Aduh, pegel-pegel gini sih badan, masih ngantuk juga rasanya, hufft" gerutu Vla.
"Eh, aduh.. jam berapa ini? Ko Evan sama Jason kok gak ada bangunin Aku sih?" gerutu Vla lagi.
Tiba-tina terdengar suara pintu kamarnya diketuk.
"Siapa?" ucap Vla sedikit berteriak mengajak bicara orang yang mengetuk pintu kamarnya.
"Maaf Nona, ini saya mau mengantarkan sarapan buat Nona" jawab Art yang mengetuk pintu kamar Vla itu.
"Oh, iya masuk aja Bi?"
"Baik Nona"Art itu masuk dan menaruh nampan berisi makanan juga minuman di meja yang ada pada kamar Vla.
"Jason, Ko Evan sama Bryan apa mereka sudah pada sarapan, Bi?" tanya Vla pada Art itu.
"Sudah Nona, tadi Tuan Jason ada pesan sama saya, kalau nanti siang Tuan Jason mau ajak Nona makan siang diluar"
"Oh, baik Bi"
"Kalau gitu saya permisi ya Non"
"Iya Bi, silahkan, terima kasih ya Bi"
"Iya sama-sama Nona"Siang harinya, Jason bersama dengan Evan dan Bryan pulang kerumah hanya untuk menjemput Vla untuk mengajaknya makan siang. Sejak saat itu, Vla diperlakukan bak seorwng purei oleh dua suaminya juga adik dari suaminya yang tak lain adalah Bryan. Untung saja, Bryan bisa menahan rasa yang hampir tumbuh pada sang kakak iparnya itu dengan tepat. Sehingga rasa itu tak terus semakin tumbuh dan bersemayam. Bagaimana Bryan tidak ikut hampir menyukai Vla, dulu sejak pertama kalinya Bryanlah yang lebih dulu ada berniat ingin memacari Vla meski disaat itu hanyalah pikiran yang konyol dan tanpa ada niat yang serius. Namun dengan berjalannya waktu, semakin hari Bryan makin tahu bagaimana sifat, sikap istimewanya seorang Vla sebagai seorang wanita sekaligus istri dua saudaranya, Bryan hampir saja jatuh hati dan ada rasa ingin memiliki. Namun Ia selalu menahannya dan tidak menurutinya meski hingga sekarang ini, Bryan suka kelepasan bersikap seakan Ia sangat perduli dengan kakak iparnya itu yang dimata Jason dan Evan terasa berlebihan.
Vla sendiri lebih fokus pada dua suaminya karena menjaga perasaan dua suaminya dengan posisinya itu tak mudah baginya. Ia selalu berusaha adil pada suaminya juga menjaga perasaan keduanya. Soal Bryan, Vla bersikap layaknya sikap seorang teman, atau kakak ipar sewajarnya saja. Meski begitu, sikap alami yang Vla selalu lakukan, justru itulah yang membuat Bryan semakin tak aman hatinya pada sesosok Vla.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY JeeBE Group
Ficción GeneralKisah seorang gadis yang saat remaja biasa disapa dengan nama Vla. Tak pernah menyangka akan hidupnya bisa serumit dan sempat merasa ngeri. Vla adalah gadis manis, cantik, baik meski Ia sering bersama dengan teman akrabnya menggeluti dunia hiburan...