Jason kini berada di ruangannya termenung sendirian. Jason sudah menyuruh orang suruhannya yang biasanya mengurus Vla waktu itu, untuk membawa Echa kerumah sakit cek kehamilan disana. Sambil menunggu, Jason terus berfikir dan mengingat kejadian saat adanya foto yang diperlihatkan oleh Echa kepadanya juga kepada Vla.
" Sial!! apa Iya yang diucapin sama si Echa itu benar?? Gua ada lakuin sama Dia karena Gua sangka Dia itu Vla?? Tapi Gua gak ngerasa apa-apa?? Ada yang aneh kayaknya, tapi.... siaal!! memang waktu itu Gu ada dikamar hotel sama Echa, dan.... arghhh !!! kenapa begini sih!!!".
Jason menggerutu sendiri dengan kesal. Jason menelepon Vla, namun beberapa kali panggilannya tidak diangkat sama sekali. Bahkan chat-chat darinya yang sebelum-sebelumnya juga hanya di baca oleh Vla.
" Vla... jangan begini please, kenapa lebih percaya sama tuh cewek sih dari pada Gua!!! aarghhhh!!".
Ponsel Jason ada pesan chat masuk. Itu adalah dari orang suruhan Jason. Echa memang benar sedang mengandung. Tentu saja Jason terkejut bukan main. Kini Ia makin bingung, meski Ia merasa tak pernah melakukan apapun dengan Echa, namun bukti mengarah kepadanya. Jason meminta solusi kepada orang suruhannya itu, untuk membantunya bisa membuktikan soal anak ya g Echa kandung bukanlah anaknya. Jason pun langsung menelepon Orang suruhannya itu.
" Maaf Tuan, bisa saja mengungkapnya dan pastinya lewat tes Dna".
" Maksud Mu, harus menunggu sampai bayi itu lahir, begitu??!".
" Bahkan disaat kehamilannya pun bisa Tuan, tetapi...".
" Tetapi apa?? katakan!!??".
" Ada resikonya, Jika dilakukan tes Dna dimasa kehamilannya, bisa membahayakan janinnya itu".
" Aaghhh sial!! Lalu gimana solusinya??".
" Solusi dari saya, tunggu kehamilan Nona Echa sampai 4 atau 5 bulan baru lakukan tes Dna Tuan, meski sama saja beresiko namun lebih baik daripada dilakukan tes Dna diusia kehamilan masih muda lebih membahayakan".
" Aaghhhh !!! lama sekali!!".
" Maaf Tuan, cuma itu solusi dari saya".
" Oke.. Makasih Bi' ".
" Sama-sama Tuan".Telepon ditutup.
" Ya Tuhaaan!!! gimana kalau benar itu anak Gua!! Nggak!! Gua cuma mau Vla, Gua cuma ingin punya anak dari Vla!!! tapi ini???!!!! Arghhhh!!".
Jason menutup wajahnya sendiri dengan kedua telapak tangannya. Setelah kejadian itu, diantara Vla dan Jason saling diam jika bertemu. Vla sendiri sedang menata hatinya kembali, bersiap diri untuk kembali belajar melepas Jason karena agar nantinya, Ia tak akan terlalu merada terpukul.
Jason seringkali tetap mencoba mendekati Vla, mengajak bicara Vla, namun karena sikap Vla yang lebih banyak diam, membuat Jason mati kutu. Daripada Ia akan tersulut emosunya, Jason pun memilih diam.
***
Pagi harinya di hari libur, Vla duduk terdiam melamun di balkon ruang tengah sambil melihat keatas, kearah langit yang terlihat indah dan cerah.
Jason menghampiri Vla dan Ia jongkok didepan Vla sambil menggenggam jemari Vla. Vla menoleh kearah Jason. Jason pun hanya diam dan terus memandangi wajah Vla.
" Ada apa??". Tanya Vla pada Jason. Namun Jason masih saja memandangi wajah Vla dengan diam.
" Sudah ada info lagi soal Echa??".
" Dia memang hamil, tapi Gua yakin itu bukan anak Gua, Vla??".Vla terdiam dan menatap sendu Jason.
" Kalau memang pernah lakuin, yaudah akuin aja, rawat Dia juga Jas, karena diperutnya ada darah daging Kamu". Ucap Vla dan seketika air mata nya mengalir begitu saja. Vla langsung mengusap air matanya dan berusaha tegar.
" Vla.. ".
" Jas... jika Dia akan tinggal disini, tolong.. biarkan Aku angkat kaki dari rumah ini, jujur Aku gak akam kuat melihat Dia dan perutnya membesar nanti".
" Dia gak akan pernah tinggal disini".
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY JeeBE Group
Genel KurguKisah seorang gadis yang saat remaja biasa disapa dengan nama Vla. Tak pernah menyangka akan hidupnya bisa serumit dan sempat merasa ngeri. Vla adalah gadis manis, cantik, baik meski Ia sering bersama dengan teman akrabnya menggeluti dunia hiburan...