49 • Tidak Tahu Apapun

234 59 17
                                    

Didalam mobil mewah, alphard dengan plat H 7383 G yang dikendalikan oleh sopir, Jason, Evans dan Bryan duduk dengan sama-sama merasa tidak tenang. Terutama Evans dan Jason. Jason terus gelisah seringkali mengepalkan tangannya penuh rasa dendam. Evans pun demikian. Rasanya Ia ingin segera sampai dan mendapatkan Vla kembali.

" Ko, Jas, Ini beneran?? Mau pada nyerah gitu aja dan tanda tangani berkas permintaan Garvin??". Bryan membuka suaranya.
" Gak ada pilihan lain". Ucap Jason dengan tatapan kosong.
" Tapi Jas, Gue yakin, setelah dapat tanda tangan itu, Lo tetap akan jadi sasarannya!! Nyawa Lo tetap bahaya!! Dan sedangkan dengan kita kesana ini?? Sama aja Lho, Lo serahin diri Lo sama Dia!!??".
" Ya terus Gua harus gimana Yan!!! Gak ada pilihan lain!!! Gua gak rela dia sentuh dan lukai Vla!!! Vla bisa terbunuh!!! Gila apa Lo hah?? Biarin Vla mati begitu dan itu karena masalah kita ini!!??". Ucap Jason dengan nada ngegas agak emosi. Evans memilih terus diam karena Ia pun sedang berfikir bahwa ucapan Bryan ada benarnya. Karena sasaran utama dan rencana keluarga Ghani itu adalah menghancurkan keluarga Om nya Willy sekeluarga. Jason dan Evans seringkali terus mencoba menelepon nomor Vla. Panggilan itu tersambung namum sama sekali tidak diangkat.

" Vla beneran gak sih?? Dia tahan??jangan-jangan akal-akalan Garvin aja?? Mungkin gak kayak gitu??". Usul Bryan.
" Sial, Iya Dia belum kasih bukti apapun!!".
" Lo udah tau wajah Garvin kayak gimana Je??".
" Belum Ko, Foto dia aja gak ada kita temukan kan?? Cara mereka sangat rapih menyembunyikan identitas mereka sekeluarga. Bahkan sempat ada fotonya pun, foto itu memakai masker.
" Kita coba aja terus telepon sampai ada yang angkat!!?". Sahut Evans. Jason dan Evans saling bergantian menghubungi Vla lewat panggilan telepon maupun chat.

Vla membuka matanya dan terbangun. Saat Ia membuka mata, Ia langsung sadar apa yang terjadi sebelumnya, dan Vla melihat kesekitar Ia pun kaget karena keberadaannya di sebuah kamar mewah yang sangat asing dimatanya. Vla langsung duduk bersandar sambil membuka selimut yang menyelimutinya dan mengecek busana nya, dan ternyata masih utuh dan tidak ada tanda-tanda pelecehan.

" Haii Maniss???". Ucap Garvin yang duduk disofa kamar itu. Vla langsung menoleh kearah Garvin.
" Siapa Kamu????". Ucap Vla dengan lumayan ketakutan.

Garvin tersenyum lalu Ia bangkit dan duduk ditepi ranjang didekat Vla. Vla berusaha menggeser duduknya agar tidak terlalu dekat dengan Garvin.

" Heh Lupa sama Aku???".
" Siaapaa??".
" Astagaa?? Lupa beneran???".

Vla terdiam dan mengamati Garvin dengan meremas selimut yang menyelimutinya.

" Heh, pisah pas jaman SMA udah lupa sama Aku?? Hmm??".
" SMA?!!".
" Jahat ya Lo Exa?? Semudah itu lupain Gue hmm??". Ucap Garvin ramah.
" Exa??? Kok Kamu tahu nama Kecilku??".
" Astagaa Vla hih hmm".

Vla terdiam dan Ia terua fokus mengamati Garvin.

" Astagaa??? Kamu??? Kamu??? Garviiin???".
" Nah.. Akhirnya ingat juga maniss ku ini ??".
" Garvin?? Astagaa, Aku kira siapaa??".
" Gimana kabar Lo Vla??".
" Baik, bentar deh?? Kok ini?? Jadi orang yang culik Aku itu, Kamu??".

Garvin hanya tersenyum.

" Kenapa Kamu culik Aku??".
" Gak ada maksud apa-apa kok?? Aku cuma pake cara itu biar bisa dapetin Lo dan bisa ketemu sama Lo??".
" Hih kok gitu sih hmm?? Kan bisa baik-baik gitu temui Aku diajalan atau samperin Aku??".
" Hidup Gue gak sesederhana itu Vla".
" Hah?? Maksudnya??".
" Ada lah pokoknya, hidup Gue gak bisa sebebas kalian para manusia pada umumnya".
" Gak ngerti deh Aku Vin, tapi apa itu juga adalah sebab saat itu Kamu terpaksa pindah dari Jogja ya??".
" Iya Vla, saat itu Gue sedih tau, kangen banget Gue rasanya sama Lo".
" Sama Vin, Aku juga, ngerasa kehilangan Kamu banget tau gak pas itu aku tuh, terus abis itu? Kamu pindah kemana??".
" Luar Negeri Vla".
" Ohh, terus kesini??".
" Ada kerjaan sementara aja kok".
" Oh..".

MAFIA LOVE STORY JeeBE GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang