Sejak awal keberadaannya dirumah Jason, Jason selalu saja banyak diam dan seakan menganggap Vla hanya orang asing dirumahnya. Jason hanya bicara pada Vla seperlunya saja, ituoun dengan nada yang kurang enak didengar.
Vla sendiri memilih tidak mengambil pusing tentang sikap Jason, karena memang Ia tau sendiri posisinya dirumah itu. Ia pun berfikir meski Jason seperti itu, tetap saja, Ia sudah ada mau berniat baik padanya. Jason mau menerima tawaran papa nya yang itu berarti sang papa bisa mendapat kelonggaran tempi serta menyelamatkan perusahaannya, selain itu, dirumah itu, Vla juga diberi kemewahan dan segala sesuatu nya tercukupi meski tidak dengan hati dan perasaannya.
1 bulan kemudian, Vla yang biasanya melihat ada jason lalu lalang atau entah hanya sekilas lewat didepan matanya, kali ini dari pagi hingga sore, Vla tak sekalipun melihatnya. Tentu saja Vla penasaran. Namun bagaimanapun, Ia tetap tak bisa berbuat apa-apa. Padahal Evans dan Bryan selalu ada meski Jason tidak ada terlihat.
Keesokan harinya, Vla sarapan pagi bersama dengan Evans dan juga Bryan. Vla memberanikan dirinya untuk bertanya pada Evans dan juga Bryan.
Vla : " emm.. ko evans..".
Evans : " Gak usab tanya Jason".Baru saja Vla bersuara, Evans langsung menyahutnya. Karena sahutan Evans, Vla pun terdiam. Bryan melihat sendu kearah Vla.
Sebenarnya Evans tidak ada maksud untuk ikut-ikutan ketus pada Vla seperti Jason. Tetapi, begitulah Evans sejak Ia pernah ada disakiti oleh mantan kekasihnya yang sangat Ia sayangi.
Sejak saat itu, kapan pun ada wanita didekatnya, Evans tak mau terlalu dekat, meski hati dan fikiran Evans tak sama dengan Jason.
Bryan : " Vla".
Evans : " Diem Lo bry".
Bryan : " Apaan sii ko?? gua cuma mau sapa dia aja, astaga".
Evans : " Gak usah sok care Lo sama istri kakak Lo!!".
Bryan : " Ya emang, Jason anggap dia istrinya?? gak juga kan?? apa salah nya sii?? lagian kasian sii Vla tau, disini kayak diasingkan, cuma status aja ?? Lo mah trauma ama cewek gak gitu juga ko?? inget ko, gak semua cewek kayak mantan Lu!!".
Evans : " Bryan Lo isa diem ga sii???".
Bryan : " Iyee maap".
Vla : " Maaf Ko, bry.. aku duluan ya, aku udah kenyang".
Evans : " Mau kemana??".
Vla : " Mau ke perusahaan aku ko, ada yang harus aku urus".
Evans : " tetap sama pengawal, jangan sendirian, itu pesen jason".
Vla : " Iya ko".
Bryan : " Gue temenin ya Vla??".
Evans : " kerja!!!!".
Bryan : " Iya , kerjaan lagi santaii kalii ko, kan..".
Evans : " Trus, Lo gak temuin Jason????".
Bryan : " Iya... iya".
Vla : " gak usah gak apa-apa kok bry, terima kasih ya, aku permisi".Vla beranjak pergi dari ruang makan itu. Ia pun bergegas bersiap dikamarnya lalu pergi menuju ke perusahaannya dengan mobil pribadi milik Jason bersama sopir dan ada mobil pengawal dibelakangnya.
***
Bryan dan Evans berada didalam mobil perjalanan menemui Jason.
Bryan : " Ko.. Lo juga jangan ketus-ketus juga nape sii sama Vla?? bukannya awal-awal, Lo juga biasa aja sama dia??".
Evans memilih diam.
Bryan : " hmm... jangan-jangan nih, gue curiga deh , jangan-jangan ko, Lo juga..".
Evans : " Gue kagak kayak elo!!!".
Bryan : " Halaaaaah.... liat aja, ini emang belum ya, hati-hati aja ko, gue yakin, kalo Lo udah makin tau Vla itu gimana, dan tiap hari ketemu bahkan sering liat sikap dia , pasti Lo tertarik karena Vla itu jauh banget sama cewek-cewek lain terutama sama mantan Lo itu!!".
Evans : " udah gak usah ngegosip Lu!!!".
Bryan : " Haddeh, punya 2 koko, suka nya serius bangett dah, gak asik hih".Bryan menggerutu sendiri, Evans tak lagi menggubris ucapan Bryan.
***
Di Perusahaannya, Vla begitu sibuk dan I pun gak ada waktu untuk mengecek ponselnya.
Jam 3 sore, Vla selesai dengan kesibukannya dan Ia duduk santai meregangkan kedua tangannya dan menggerakkan kepalanya kekanan bergantian kekiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY JeeBE Group
Ficción GeneralKisah seorang gadis yang saat remaja biasa disapa dengan nama Vla. Tak pernah menyangka akan hidupnya bisa serumit dan sempat merasa ngeri. Vla adalah gadis manis, cantik, baik meski Ia sering bersama dengan teman akrabnya menggeluti dunia hiburan...