Kini Vla tak tahu harus berbuat apa. Kenyataan itu sangat diluar dugannya. Kenyataan bahwa Jason adalah Jonson, itu sempat membuat Vla senang namun bersamaan itu juga membuat Vla merasakan kesedihan. Vla ingin sekali menerima ajakan dan niat baik Jason itu, tetapi apa dayanya, Ia tak mungkin juga meninggalkan Evans begitu saja sedangkan selama ini, justru Evans lah yang sudah banyak membantu dan berkorban untuknya. Evanslah yang selalu ada disaat Ia sedang terpuruk, sedih, sakit, bahkan disaat Vla sedang terjatuh karena kenyataan yang membuatnya susah tegaj berdiru sendiri. Meski tak sepenuhnya, namun Vla sendiri juga sudah ada rasa pada Evans karena sikap manis, sabar dan kelembutannya kepada dirinya.
" Ya Tuhan?? aku harus gimana?? satu niatku saat itu, saat aku menerima pernikahan dengan Ko Evans, karena aku menghargai dia yang tulus sama aku, dan aku juga berniat akan bercerai dengan Jason setelah itu?? Tapi kenyataan ini sangat diluar kendaliku?? bahkan mempunyai dua suami begini seterusnya, apakah aku sanggup?? dan bisa adil pada mereka??". Vla menggerutu sambil menatap layar kaca jendela dikamarnya. Vla juga teringat sesuatu dan Ia memegangi perutnya sendiri dan juga melihat kearah perutnya.
" Dan mungkin aku terlanjur akan mengandung anak darah daging Ko Evans, kenapa Jas, kenapa?? kenapa kamu tak sejak awal ungkap itu!!! Aku itu inginnya mengandung anak kamu?? aku benci kamu, tapi rasa sayangku lebih besar Jas dari rasa benciku itu!!?? Jas, kamu sudah menepati salah satu janjimu, yaitu menikahiku?? tetapi..?? aghhhh, aku harus gimana Jas?? aku harus gimana????". Vla menangis sesenggukan sendiri dikamarnya, meratapi nasibnya yang membuatnya benar-benar bingung untuk melangkah.
***
Kini Mereka berempat sarapan pagi bersama diruang makan. Jason dan Evans seringkali memperhatikan Vla. Vla sendiri memilih untuk diam dan fokus dengan sarapannya meski sebenarnya pikirannya melayang kemana-mana. Bryan sendiri memilih untuk menikmati makanannya karena Ia tak ingin mengambil pusing urusan koko-kokonya itu.
" Exa".
" Vla".Panggil Jason dan Evans kepada Vla secara bersamaan.
" Vladexa".
tambah Bryan yang sengaja bersuara karena gemas dengan tingkah kedua koko nya itu.
" Yan!! ".
" Bry".Gertak Jason dan Evans secara bersamaan lagi.
" sekalian sebutnya nyambung aja, Bry....yan gituuu koko-koko Guee , hmmm".
Vla memilih tetap diam dan fokus pada makanannya. Jason dan Evans kembali menoleh dan fokus memperhatikan Vla.
" Xa???". Panggil Jason dengan hati-hati. Vla tidak menoleh, Ia hanya menghentikan aktifitas makannya.
"Hari ini berangkat ke Perusahaan bersamaku ya??".
" Apaan sih Lu Je!! seperti biasa??!! Vla sama Gue!!".
" Ko!!".
" Aku berangkat sendiri aja"." Tapi Xa??".
" Tapi Vla??".Ucap Jason dan Evans bersamaan lagi. Jason dan Evans saling melirik dengan tajam.
" Pengen ketawa takut dosa, eh bukan, takut kena damprat dah maksudnya". Gerutu Bryan sambil melirik kearah dua kokonya itu.
" Jas".
" Iya Xa??".
" Tolong beri aku waktu".
" Waktu untuk apa Xa??".
" Memikirkan semua ini".
" Xa, tapi Xa??".
" Jas?? aku juga mau minta tolong sama kamu, boleh??".
" Iya, tentu, apa Xa??".
" Hingga Sebulan kedepan, jangan dulu memintaku untuk melayanimu?? faham kan apa alasannya tanpa ada aku kasih tahu??".
" Oke Xa, tetapi dengan satu syarat".
" Hih apaan sih Je!!?? pake syarat segala!!".
" Diem Lu Ko!!".
" Apaa syaratnya??".
" Kamu harus sering temani aku tidur, dan tidurlah dikamarku jika kamu tidak sedang ada niat bermalam dikamar Ko Evans".
" Je!! Lu!!???".
" Asal kamu tepatin janji kamu gak akan paksa aku untuk layani kamu, aku oke-oke aja".
" Iya aku janji Xa".
" Vla, tapi Vla??".
" Ko, maaf tolong ngertiin juga posisi aku??".
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY JeeBE Group
Ficción GeneralKisah seorang gadis yang saat remaja biasa disapa dengan nama Vla. Tak pernah menyangka akan hidupnya bisa serumit dan sempat merasa ngeri. Vla adalah gadis manis, cantik, baik meski Ia sering bersama dengan teman akrabnya menggeluti dunia hiburan...