Malam harinya, Jason bersama dengan Vla juga Dekan pulang bersama, namun Dekan mengemudikan mobilnya sendiri. Sedangkan Evans dengan sangat terpaksa melepas Vla dan pulang bersama dengan Bryan karena memang Bryan ada sempat datang juga kesana. Sang Papa masih saja harus opname disana dan ditemani oleh sang Mama.
Didalam mobil, Jason fokus menyetir. Vla terkihat sering menoleh kearah Jason.
" Jason makin lama makin cakep bener sih ya...??". Gerutu Vla didalam hatinya.
" Eh astagaa, ngomong apa sih aku ini hmm". gerutu Vla lagi didalam hatinya sambil Ia mengalihkan mukanya dari Jason.
" Emmm.... by..???". ucap Vla dengan hati-hati memanggil Jason. Jason yang mendengar itu langsung teecekat dan spontan menoleh kearah Vla dengan pandangan tak percaya.
" Sayang?? barusan kamu sebut apa tadi?? em maksud aku, itu sebutan untuk siapa??".
" Kamu lah, pake nanya sih?? gak boleh ya?? yaudahlah..". Vla merasa malu dan lumayan sedikit salting.
" Eh, kok gitu sih?? pengen denger lagi dong???".
" Hmm.".
" Sayang??? ayo tho??".
Vla hanya melirik gemas kearah Jason.
" Yank...??? ayo tho?? ulangi??".
" Gak ada siaran ulang by hmmm".
" Naaah...!!! aaaahh baperrrr akuuu , haha". Ucap Jason dengan tawa kecilnya.
" Gak jadi deh, Jason lagi ajah".
" Eh, hih hih ??? kok gitu, gak usah malu gitu dong sayang??? hmm??". ucap Jason sambil memperlihatkan mimik wajahnya sok imut dan cute.
" Udah hih, kamu fokus nyetir aja".
" Tapi jadi pengennya mandangin wajah kamu terus tuh Yank?? gimana dong???".
" Hmmmm".
sesampai di Apartement milik Dekan, Jason dan Vla masuk kedalam kamar mereka dan mulai akan bergantian untuk mandi, membersihkan diri.
" Sayaang??". Panggil Jason pada Vla yang sedang meraih bathrobe di dalam lemari.
" Hmmm???".
" Mandi bareng boleh??".
" Apaan sih by, nggak boleh hmm".
" Yah.. yaudah deh".
Vla hanya melirik Jason sekilas kemudian buru-buru masuk kedalam kamar mandi dan menguncinya. Vla bergegas mandi. Jason duduk sambil meraih ponselnya. Jason duduk santai disofa sambil menunggu Vla selesai memakai kamar mandinya itu. Jason sempat termenung dan hanya memutar-nutar ponsel miliknya itu.
" Gua coba hubungi kawan Gua aja yang dokter kali ya". Gerutu Jason. Jason langsung memencet nomor telepon kerabat dekatnya yang sekaligus menjadi dokter pribadinya dan bekerja di Rumah Sakit saham milik keluarganya. Telepon itu pun tak lama langsung diangkat dan mendapat jawaban langsung oleh pemilik nomor. Jason hanya ingin sedikit bertanya soal kehamilan jika melakukan dengan dua suami didalam waktu satu bulan sebelum positif dinyatakan benar-benar hamil. Dokter kerabatnya itu memanglah bukan dokter kandungan. Namun untuk soal seperti itu tentu saja Ia pun cukup faham, karena setiap harinya Ia selalu berinteraksi dengan sesama dokter yang mempunyai bidang berbeda-beda termasuk bidang spesialis kandungan. Setelah dikasih jawaban oanjang lebar dan cukup faham buatnya, Jason memilih mengakhiri telepon itu dan ada satu niat yang sudah Ia kantongi yang akan Ia lakukan malam ini.
" Gua harus bisa, pasti bisa!!??". Gerutu Jason didalam hatinya.
Tak lama kemudian, Vla keluar dari kamar mandi dengan bathrobe bewarna biru muda nya dan terlihat segar. Jason masih duduk dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY JeeBE Group
Ficción GeneralKisah seorang gadis yang saat remaja biasa disapa dengan nama Vla. Tak pernah menyangka akan hidupnya bisa serumit dan sempat merasa ngeri. Vla adalah gadis manis, cantik, baik meski Ia sering bersama dengan teman akrabnya menggeluti dunia hiburan...