Sampai di Perusahaannya tepatnya berada diruangannya, disana sudah ada Evans dan Bryan yang duduk disofa dengan santai dan raut wajah mereka penuh tanda tanya.
Jason mencoba bersikap santai. Jason membuka kancing jas nya lalu melepas jasnya dan Ia letakkan di kursi kerjanya, lalu Ia pun duduk dimursi kerja itu. Jason mulai meraih berkas-berkas yang tertumpuk yang memang sudah disiapka oleh asistance nya untuk Ia tanda tangani.
Evans : " Gimana rasanya jalan berdua sama istri jas??".
aktifitas Jason terhenti lalu Ia melirik kearah Evans dan Bryan.
Evans : " Niat gua mau temenin dia, eh.. keduluan sama suaminya yang super angkuh".
Bryan : " Bersyukur ko, angkuh tapi peduli, ya kan jas??".
Jason : " mungkin".
Evans : " mulai ada rasa Lo sama dia???".
Jason : " Nggak".
Evans : " yang bener??".
Bryan : " belum kelar ko, maksudnya Nggak salah kayaknya".
Jason : " heh yan!!! ngawur aja Lu!! dahlah sana!! kerjaan gua banyak ini!!!".
Evans : " Sekali lagi gua tanya Lo jas... Lo mulai ada rasa suka gak sama Vla??".
Jason : " Jawaban tetap sama".
Evans : " Oke, kalau gitu, gue mau secepatnya nikahin Vla juga".
Bryan : " Hah?????".Jason terdiam.
Evans : " Kenapa Jas??? kapan gue bisa nikahin Vla?? biar gue yang perlakuan dia layaknya seoeang istri yang sesungguhnya".
Jason : " terserah Lo, atur aja waktu itu, yang penting jangan usik soal kapanpun gua butuh tubuhnya".
Evans : " Oke, gue akan segera urus itu, kalo gitu gue balik ke ruangan lagi".Evans bangkit lalu berjalan santai meninggalkan ruangan Jason dan menuju keruangannya.
Bryan : " Gilaaaaak benerrr astagaaaa, awal gue yang mau Vla, kenapa jadi mereka berdua yang dapetin Vla sii, iri gue hih".
Bryan menggerutu sendiri sambil Ia bangkit dan melangkah meninggalkan ruangan Jason juga.
Begitu diruangannya hanya ada Ia seorang diri, Jason langsung meluapkan emosinya yang sempat Ia tahan saat setelah evans berkata ingin segera menikahi Vla.
Jason menyampar berkas-berkas diatas mejanya dan semu berserakan jatuh kebawah.
Jason : " Aaghhhhh siaaaaal!!!!! kenapa gua ingin marah saat dengar ko evans mau milikin Vla juga??? gua gak lagi mulai ada rasa sama tuh cewek kan????".
Jason masih tak mengerti apa yang sebenarnya Ia rasakan pada Vla. Rasa simpati, peduli memang nampak didiri jason sejak awal Ia akan menikahi Vla bukan. Tapi tentunya kali ini berbeda, kalau dulu hanya rasa simpati dan peduli karena Vla sedang terluka dan terpuruk, juga ucapan papa Vla yang sempat mengetuk hatinya, kali ini Jason menggunakan keperduliaannya ada campur rasa kenyamanan dan memakai hati kepada Vla.
Evans sendiri, sebenarnya Ia memang sudah berniat dan yakin ingin menikahi Vla juga karena rasa nya terhadap Vla semakin hari semakin sulit Ia tahan. Tetapi Evans tak mau terburu-buru juga gegabah. Evans ingin lebih dulu perlahan mengambil hati Vla, dan membantu Vla untuk tak ada lagi rasa simpati berlebihan pada Jason.
Evans makin mantap untuk menikahi Vla dan membantu Vla melupakan jason, karena jawaban barusan yang Ia dapat, bahwa Jason masih sama, sikap peduli nya hanya sebatas peduli biasa seperti dulu dan tidak berubah menjadi perhatian layaknya disertai ada rasa menyelimutinya.
----
Beberapa hari berlalu, sikap Jason tetap sama, ketus, jutex ngegas terhadap Vla meski dibalik itu ada sikap perhatian yang Jason lakukan meski tidak secara langsung Ia tunjukkan.
Soal Jonas, Vla masih saja memikirkan itu. Ia ingin bertemu kembali dengan Jonas, namun Ia bingung bagaimana bisa, karena saat itu Vla tidak sempat meminta nomer ponsel Jonas karena Jason lebih dulu datang dan membuat Jonas pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY JeeBE Group
General FictionKisah seorang gadis yang saat remaja biasa disapa dengan nama Vla. Tak pernah menyangka akan hidupnya bisa serumit dan sempat merasa ngeri. Vla adalah gadis manis, cantik, baik meski Ia sering bersama dengan teman akrabnya menggeluti dunia hiburan...