54 • Terbongkar sudah

344 77 70
                                    

Evans terdiam diruangan nya. Evans melamun sambil menggigit kuku jempolnya sendiri. Evans resah, gundah dan Ia bingung harus bagaimana. Yang pasti, Jason sudsh tahu bahwa Echa bukanlah Exa. Tetapi Jason juga belum tahu bahwa, Vla adalah Exa yang sebenarnya. Kini kenyataan itu hanya Evans lah yang tau diantara mereka. Evans ingin memberi tahu pada Jason soal itu, namun Ia berfikir beberapa kali karena Evans tak ingin kehilangan Vla. Karena jika Jason tahu Vla adalah Exa, maka kekuasaannya soal Vla, sudah pasti Jason akan menguasai penuh Vla dan menyuruh Evans untuk menceraikannya. Karena Evans bisa membayangkan, Jason yang memang sudah ada rasa pada Vla ditambah Ia tahu Vla adalah Exa, pasti Jason sangat mempertahankan dan ingin menjadikan Vla hanya miliknya. Evans meraih ponselnya. Evans menelepon seseorang yang tak lain adalah temannya, seorang dokter di Rumah Sakit CLM, yaitu Rumah Sakit yang biasa para keluarganya tuju jika membutuhkan perawatan medis. Setelah selesai menelepon Evans pun memutuskan untuk tidak dan tak akan pernah membongkar rahasia, kenyataan bahwa Vla adalah Exa. Bahkan Evans berencana menjalin hubungannya dengan Vla semakin menjauh, karena saat ini Vla masih berada dalam genggamannya. Vla lebih dekat dengannya daripada Jason.

Beberapa hari kemudian, Evans mengajak Vla ke Rumah sakit CLM. Evans sudah membuat janji dengan seorang dokter yang tak lain adalah temannya itu.

" Ko Evans".
" Hmm??".
" Kita kesini mau ngapain??".
" Sayang, lepas alat itu?? Kasih keturunan buat aku, kamu mau kan??".

Vla tercengang dan terdiam mendengar ucapan Evans itu.

" Sayang??".
" Tapi Ko??".
" Kenapa?! Masih gak percaya sama aku?? Takut nantinya aku khianatin kamu??".
" Ko.. Tapi Jason??".
" Soal Jason itu urusan Aku nanti Vla".
" Tapi Ko, jika nanti setelah dilepas, jason juga ada mau setubuhi aku gimana??".
" Aku udah ada rencana kok, satu bulan kedepan setelah lepas alat itu, sementara kita tinggal dirumah mama sama papa aku ya?? Aku udah ada ijin kok sama mama juga papa aku??".
" Aku nurut saja sama kamu Ko".

Evans tersenyum pada Vla. Tangan evans yang sebelah kiri memegang perut Vla. Vla yang berada disebelah kanan Evans terkejut. Vl langsung menoleh kearah Evans.

" Bentar lagi, akan ada penerus Aku disini sayang".

Vla tersentuh dengan kata-kata Evans itu. Vla menatap wajah Evans dan tersenyum. Evans membalas senyuman itu. Melihat mereka saat itu, terlihat sangat rimantis, harmonis bahkan mereka terlihat keluarga yang bahagia.

" Tetapi Ko..".
" Kenapa sayang??".
" Aku takut Ko".
" Takut kenapa sayang??".
" Sejak awal, aku udah cegah Ko, takutnya aku itu susah  beri keturunan".
" Kok gitu bilangnya hmm?? Yasudah tetap tenang aja, nanti sekalian konsultasi dan program saja ya sayang??".
" Iya aku nurut saja Ko".
Evans mengusap lembut kepala Vla sekilas.

Nomor antrian Vla tinggal 1 kali antrian lagi. Evans dan Vla sabar menunggu sambil ngobrol dan sedikit bercanda. Tiba-tiba Jason menelepon Evans. Awalnya Evans enggan untuk mengangkatnya. Namun, karena Jason terus meneleponnya, dan Evans kira ada yang penting soal kerjaan, akhirnya Evans mengangkat telepon itu.

" Hih lama amat sih Ko angkatnya??!!".
" Ada apaa?!! Ganggu aja sih".
" Lo sama Vla kan??".
" He'em".
" Pulang sekarang Ko!! Ada yang penting!!".
" Apaan sih Je?? Ada apa!?".
" Buruan gak!! Bawa Vla pulang!! Atau Gua susul kalian kesana!! Dimana sih kalian Ko??".
" Iya, bentar lagi Gue bawa balik Vla, tapi bentar lagi".
" Buruan heh!!".
" Iya sabar napa sih!!??".
" Awas kalau lama Ko!!".

Evans menutup telepon itu.

" Ada apa Ko??".
" Gak tau Vla, Jason minta aku bawa kamu pulang, katanya ada yang penting".
" Soal apa Ko??".
" Aku juga gak tau Vla, Jason gak ada bilang".
" Ohh, terus gimana Ko??".
" Tunggu sampai masuk dulu ya, setelah selesai baru kita pulang, kan cuma tinggal 1 nomor lagi??".
" iya Ko".

MAFIA LOVE STORY JeeBE GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang