Satu hari kenangan di malam yang indah.
~
ZahrainZahrain POV
"Rain..."
Aku menoleh ke sumber suara.
"Lo lu ngapain di sini?" Tanyaku.
"Nemenin nyokap biasa, lu sendiri di sini ngapain?" Tanya Zio teman kampusku.
"Oh ,gue lagi beli bahan-bahan buat bakar jagung"
"Widih ada perayaan apa nih, sampe mau bakar-bakar jagung gini"
"Ga ada perayaan apa-apa cuma pengen quality time sama keluarga aja" jawabku, berasa Chika udah jadi bagian dari keluarga ku.
"Oh, gue ikut boleh ga, bosen nih gue di rumah"
"Boleh aja sih, asal jangan ngerusuh"
"Emang gue Cio, orang gue orangnya kalem"
"Huek ga percaya gue"
"Hehe yaudah entar gue ke sana, ke rumah lu bukan?"
"Bukan, entar gue kirim alamatnya"
"Ok deh, gue balik dulu, takut emak gue nyariin, lu tau sendiri kan kalo emak-emak ngomel bisa dari A sampe Z" candanya.
"Ok sip"
Aku kembali melanjutkan belanjaku.
Jagung udah, arang di beli sama Cio apa lagi ya?.
Oh iya margarin atau mentega, ya itu lah pokoknya.
Biasanya mama nih yah belanja ginian, gue jadi agak bingung, ada yang ketinggalan ga ya?.
"Rain"
"Udah belanjanya?"
"Uda nih, gue beli yang cukup, ga kebanyakan juga ga dikit amat"
"Yaudah yuk balik"
"Kuy"
Seperti biasa kami jadi sorotan emak-emak di pasar, lama-lama risih.
Setelah agak risih karena tatapan emak-emak akhirnya kami sampai di dalam mobil.
"Akhirnya di mobil juga"
"Risih gue sama tatapan emak-emak" keluhku.
"Iye ngeri lama-lama"
"Oh iya, si Zio katanya mau ikut kita malam ini"
"Hah! Serius lu ngajak dia, emang ga apa-apa lu masukin orang asing di rumah Chika?"
"Dia temen kita juga, jangan mikir negatif lu soal dia, dosa"
"Hem yaudah deh, tapi gue harap dia ga akan rendahin Chika atas apa yang Chika alami"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Fiksi RemajaBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...