Apa yang semakin sulit di sini?
~
ZahrainZahrain POV
"Kamu siapa?" Tanya Chika yang selalu ingin ku dengar dari mulut nya.
Aku tersenyum.
"Aku rain" ku tunjuk perlahan foto di dinding yang di tempel oleh papi, ada foto ku sedang tersenyum di sana.
Dia mengikuti arah tunjukku.
Chika hanya diam dan perlahan dia menoleh lagi ke arahku.
"Maaf tadi nama kamu siapa?" Tanyanya lagi.
Aku menatap Shani yang hanya menggeleng.
"Aku rain" Chika memang selalu menanyakan namaku tapi tidak secepat ini dia bertanya lagi.
Chika mengangguk.
Ceklek.
Pintu di buka, Cio masuk dengan wajah ceria tapi tak lama senyumnya luntur.
Ada apa ini?
Apa mereka menyembunyikan sesuatu dariku??
"Gue bawa bubur buat sarapan" ucap Cio pelan dan menyimpan kantong keresek hitam di atas piring, dan di simpan di atas nakas samping.
"Makasih" jawabku datar.
Aku tau mereka pasti menyembunyikan sesuatu dari ku, tapi kenapa?
"Shan tolong bawa Chika keluar sebentar, gue mau ngomong sama Cio" ucapku datar.
"Hem ok"
"Chika ikut aku yuk, kita liat ikan, di sini ada kolam ikan, kamu pasti suka liat ikan koi"
Shani menarik Chika pelan.
Setelah Chika di bawa oleh Shani keluar Cio menyandarkan punggungnya di dinding yang tidak di tempel foto.
"Sorry" ucap pelan Cio.
"Apa masalah utama nya?" Tanyaku to the point, dan tak memperdulikan permintaan maafnya.
"Lu tau sendiri kan, penyakit yang di idap Chika udah naik stadium empat, ini makin sulit Rain... Penurunan fungsi otak bikin dia ga bisa lagi memperkirakan jarak, saat dia bertanya pun dia akan kembali bertanya sampai beberapa kali, bahkan baru beberapa detik kita jawab"
"Kondisinya terlihat baik-baik aja tapi nyatanya ga gitu, dia makin parah rain"
Aku berusaha menahan air mataku agar tidak menetes, walau air mataku sudah menggenang di pelupuk mataku.
"Dulu dia hanya bertanya sekali dan dia akan ingat selama beberapa menit atau mungkin beberapa jam, tapi sekarang dia akan kembali bertanya hanya beberapa detik berlalu, kita harus semakin sabar menghadapinya" tambah Cio yang di akhiri dengan lirihan.
Air mata yang berusaha ku tahan pun akhirnya lolos juga.
"Gue ga mau ngasih lu beban dulu sebenarnya, gue pengen lu bisa sembuh dulu dan punya semangat untuk kembali menemaninya, tapi liat kondisi lu yang sampai down karena lu ga terima dengan apa yang menimpa lu, gue jadi terpaksa nyembunyiin ini, tapi rain tetap lah rain yang selalu peka dengan sekitar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...