Terus mencoba dan terus mencoba
~
ZahrainZahrain POV
Aku tak akan pernah bosan memandang wajahnya yang kini tersenyum tanpa beban.
Di temani dua temannya yang begitu menyayanginya.
'Apa kamu ingat aku Chik?' batinku.
Sakit hatiku lebih dari orang-orang yang di ghosting, mending jika dia pergi tanpa kabar, sedangkan ini, orang nya ada tapi dia tak ingat, sungguh sakit tapi tak berdarah.
"Ngelamun aja terus", ledek Cio yang ikut duduk di sampingku.
"Gue mau belajar lagi Yo"
"Cukup untuk hari ini rain, jangan paksain diri"
"Tapi gue pengen cepet-cepet bisa jalan!" Keukeuh ku.
"Semua butuh proses rain, tenaga lu ga akan datang dalam satu hari, ini semua ga kaya sinetron"
"Gue tau, ya kali kaya sinetron, gue cuma pengen belajar lagi, kalo cuma berdiri doang kapan gue bisa jalannya"
"Terserah lu deh rain, gue cuma bisa doain yang terbaik buat lu"
"Bantuin bukan cuma doain!"
"Hehe yaudah terserah lu aja"
"Yaudah ayo, gue mau sekarang"
"Sekarang juga nih?"
"Taun depan, ya sekarang lah!"
"Yaudah deh ayo"
Aku dan Cio kembali masuk, membuat mama, papi dan dokter bingung melihat kami.
"Kita mau pulang, kamu mau kemana, kenapa malah masuk lagi" heran mama.
"Aku mau belajar lagi ma"
"Dokter bilang istirahat dulu, cukup untuk hari ini" kali ini papi.
"Enggan ma, Pi, aku mau sekarang!"
"Biar Cio yang bantu dia om, Tante"
"Jangan keras kepala rain" ucap papi tegas.
Aku tak menghiraukan ucapan siapapun, aku tetap berjalan ke arah tempat terapi.
Melepas tongkat, dan mulai menggenggam pegangan dengan kuat, Cio juga sudah berdiri di depan ku.
"Lu pasti bisa tarik nafas, atur nafasu biar ga terlalu ceper cape" rain memberi ku aba-aba.
Aku melakukan apa yang di katakan nya, mengatur nafasku dengan pelan.
'aku mohon beri aku kekuatan Tuhan, aku ingin cepat kembali berjalan dengan normal' batinku.
Perlahan aku melepas genggaman tanganku pada pegangan, dan mulai memindahkan beban tubuhku dari kedua tangan ke kedua kaki, untuk berdiri dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...