Jika Tak ada matahari untuk menghangatkan mu, maka biarlah pelukan ku yang akan menggantikan nya.
~
ZahrainZahrain POV
"Udah siap semua rain?" Tanya Tante Aya.
"Udah Tante, kita langsung berangkat aja" ucapku, yang masih menggendong Chika yang kini memeluk leherku, hembusan nafasnya dapat ku rasakan di leherku.
"Semua udah beres, let's Go" teriak Cio.
Aku menurunkan Chika agar dia bisa masuk ke dalam mobil yang sudah di isi penuh bensin, dan juga perlengkapan untuk kemana selama di sana.
"Orang tua kamu gimana rain?"
"Rain udah ngasih tau mereka om, dan mereka setuju aja, bahkan mungkin mereka bakalan nyusul" jawabku.
"Ok kalo gitu, kita berangkat" ajak om Gudi, dia masuk ke mobilnya yang di susul Tante Aya dan juga Christy, dan aku juga masuk di mobil yang sama, karena Christy tidak ingin berpisah dari Chika.
Mobilku di tinggal di sini, yang di pakai mobil Cio, bersama Shani dan juga Desy.
Ini lah isi chat Shani padaku yang membuat ku langsung mengambil langkah ini, yaitu Shani bilang Chika akan ke puncak bersama keluarga nya, aku juga ikut, begitu juga dengan mereka bertiga.
Ini juga salah satu cara ku untuk kembali semangat.
Mobil kami di supiri oleh supir pribadi om Gudi, dan mungkin akan gantian dengan ku jika dia lelah menyetir.
Chika di sampingku memeluk lenganku sampai dia tertidur dengan tenang.
Christy memeluk lengan Chika sampai dia juga tertidur.
Aku jadi penasaran dengan Desy yang jadi nyamuk di mobil belakang kami.
Suara di sekitar kami cukup berisik membuat Christy bangun dari tidurnya, tapi tidak dengan Chika.
"Tumben Chika ga keganggu sama suara bising" Tante Aya sedikit khawatir.
"Mungkin dia kelelahan mi" om Gudi mencoba menenangkan istrinya.
Chika yang menyandarkan kepalanya di bahuku ini memang tengah dalam tidurnya, tapi apa dia benar-benar tidur?.
"Ka Chika... Ka Chika bangun ih" Christy mencoba membangunkan Chika.
"Biarin dia istirahat Christy" itu bukan ucapan ku melainkan ucapan Om Gudi.
"Tapi Pi, ko ka Chika ga bangun-bangun sih, dia tidur apa pingsan"
"Dek jaga bicara kamu" Tante Aya sedikit kesal pada Christy setelah mengatakan itu.
"Tapi mi...." Christy seperti hendak menangis.
"Chika... Chika...." Aku ikut membangunkan Chika dengan pelan.
Tapi tak ada respon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Roman pour AdolescentsBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...