Aku bisa saja meninggalkanmu tapi hatiku menolak, yang berakhir aku enggan untuk beranjak.
~
Zahrain.Zahrain POV
"Rain kita mau pulang dulu, besok kita ke sini lagi, kamu ga mau pulang?" Ucap papi.
"Aku tetap di sini Pi, aku ga mau kemana-mana" jawabku.
"Padahal kamu bisa istirahat dulu rain" ucap Tante Aya.
"Enggak Tan, aku Istirahat di sini aja"
"Yaudah terserah kamu aja, hati-hati ya di sini"
"Iya ma" aku menyalami mama sama papi.
Mereka juga berpamitan pada om dan Tante.
"Gue masih ga percaya, temen gue ini kalo lagi bucin sweet banget, sampe ga mau ninggalin Chika, dan setia di samping dia, andai Chika tau kalo lu itu ada dan selalu setia" Cio merangkul pundakku.
"Setiap perempuan pasti ingin mendapat perlakuan yang sama dari orang yang spesial buat nya" celetuk Shani.
"Ekhem" dehemku.
"Ya ampun Shan, kurang apa aku ini" rengek Cio.
Aku hanya terkekeh mendengar pertengkaran kecil mereka.
Benar kata Cio, andai dia tau aku selalu ada untuk nya, tapi sayangnya, dia ingat namaku saja tidak apalagi menyadari jika aku selalu di sampingnya.
Tapi aku tak peduli hal itu, untuk ku dia baik-baik saja sudah membuatku tenang, karena tujuanku untuk selalu di sampingnya sadar atau tidaknya dia.
Tetap di samping nya walau dia tak tau dengan kesetiaan ku, tapi Tuhan tau aku selalu di samping nya, biar Tuhan yang memberitahu dengan caranya, jika aku selalu di samping Chika.
Waktu terus berlalu, Om dan Tante tidur dengan tidak nyaman di kursi, sedang kan Shani tidur di lengan Cio yang dijadikan bantal, sama-sama tidur tak nyaman di kursi, tapi mataku masih tak mau menutup, kantuk tidak juga datang.
Aku hanya duduk gelisah di kursi besi ini.
Lalu beranjak kembali melihat Chika dari balik jendela.
Dia masih tenang dengan mimpinya.
"Kamu baik-baik aja kan Chik, cepet bangun ya, istirahat boleh, tapi jangan kelamaan" lirihku.
Aku jalan-jalan ke taman rumah sakit, ga enak terus di kursi besi itu, kayanya semua orang setuju, rasanya sakit pinggang.
Malam-malam di taman rumah sakit, ko agak ngeri ya, buluk kuduk mendadak berdiri.
Ku tatap langit yang ternyata banyak bintang, perlahan aku tersenyum.
Walau agak ngeri tapi langitnya indah juga.
Aku jarang peduli penciptaan Tuhan yang indah ini.
Tapi sekarang aku sadar jika Tuhan menciptakan hal indah dan istimewa di dunia ini, termasuk Chika, pasti Tuhan menciptakannya sedang tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/282552215-288-k763967.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...