Aku ingin cepat sembuh!!
~
ZahrainZahrain POV
"Rain, istirahat dulu, jangan paksain diri kaya gini!" Cio mulai geram padaku karena aku terus memaksakan diriku untuk cepat bisa berjalan.
"Lu fokus sama terapi Chika aja Yo, gue bisa ko latihan sendiri, gue cuma pengen cepat bisa jalan, gue udah bosen pake tingkat terus kemana-mana, gue ga berdaya buat jagain Chika, gue bener-bener muak pake alat ini!" Aku juga geram karena ingin cepat bisa kembali berjalan.
Aku benar-benar bosan dengan alat ini.
"Rain jangan paksakan diri lu kaya gini, jangan denger omongan orang-orang yang ga tau perjuangan lu buat bisa sembuh, mereka ga tau apa-apa dan mereka cuma iri sama lu!"
Aku tidak peduli bujukan Cio, dan aku juga sebenarnya tidak peduli dengan ucapan orang-orang yang mengolok-olok aku karena aku hanya bisa menggunakan tongkat saat ini, ini kemauan ku sendiri, ini datang dari hati jika aku bosan dan benar-benar bosan.
"Aaaaawww....." Aku kembali terjatuh, karena kakiku masih lemah.
"Payah..."
"Rain" Cio menahan tanganku untuk bangkit.
"Chika mulai terbiasa dengan terapinya, sedikit demi sedikit dia mulia bisa menyusun puzzle, membaca setiap sticky note di tempat-tempat yang kita tentukan, dia mulia bisa menyelesaikan masalah yang sederhana, lu ga perlu khawatir, tapi lu juga harus ngambil waktu istirahat untuk diri lu sendiri, satu jam lu latihan tanpa istirahat, jangan egois, kalo lu beneran mau lebih cepat untuk pulih"
Aku diam tak merespon, jujur lututku juga mulai sakit, tapi.. tapi....
Hanya banyak tapi!!!!
"Nih minum buat lu" Cio menyodorkan minuman isotonik padaku.
Ku raih dengan pelan.
Mengabaikan rasa lelah dan sakit demi sembuh, ini sepadankan, lalu apa yang salah?.
Ku tegak minuman itu sampai tersisa setengahnya.
"Ga ada yang larang lu buat terus latihan, tapi inget waktu, harus ada jeda di sela latihan, otot kaki lu butuh penyesuaian buat bisa kuat kembali, inget kata dokter!"
"Cerewet lu kaya emak gue!, Ini gue istirahat nih!"
"Ya lagian lu batu banget di bilangin, nanti Shani, Desy sama Chika bakalan ke sini, mau liat lu terapi"
"Mending ga usah, gue mau fokus dulu, tolong jangan ganggu gue dulu!"
"Ko gitu tumben, kan Chika penyemangat lu buat cepet sembuh"
Aku menggeleng.
"Nanti kita ketemuan aja buat main, tapi jangan biarin mereka ke sini"
"Kenapa sih rain, lu aneh deh"
"Ga apa-apa, gue ga apa-apa"
"Jangan coba untuk sembunyiin sesuatu dari gue ya, gue bisa tiba-tiba jadi detektif nih kalo lu berani punya rahasia"
"Apaan sih, gue beneran ga apa-apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...