Marahnya sahabat itu selalu ada alasan cuma kadang kita nya aja yang ga tau.
~
ZahrainZahrain POV
"Sorry kalo gue harus ngetes sahabat gue sendiri, ini demi lu dan Chika, gue ga mau sahabat gue sendiri ini yang justru malah meninggalkan Chika di tengah jalan ga sesuai dengan tekadnya di awal, lagi-lagi gue harus yakin mereka buat ini" jelas Cio panjang lebar.
Rain sudah mengerutkan kening nya bingung dengan apa yang di ucapkan Cio.
"Maksud lu apa sih?"
"Gue jelasin, tapi btw punggung gue sakit nih, kayanya memar, sabi kali pindah dulu, kan ga enak kalo posisinya kaya gini"
Cio bangkit dari duduknya, menutup pintu lalu duduk di kasur alias rebahan.
"Om Gudi, ga percaya gitu aja kalo lu beneran mau jadi suami yang baik buat Chika, dia tau kondisi anaknya, sampai saat ini dia ga percaya ada seorang laki-laki yang mencintai anaknya yang berbeda itu dengan tulus, makanya lu di uji berkali-kali, tapi lu selalu berhasil melewati semuanya, seharusnya dia yakin kalo lu ga akan tinggalin Chika gitu aja hanya karena Chika berbeda, sebagai seorang Ayah dia tentu ga mau kalo anaknya di manfaatkan atau suatu saat nanti Chika di tinggalkan begitu saja"
Aku merenung mendengar semua penjelasannya.
"Pernikahan nya di langsungkan besok lusa, karena Om sudah yakin, dan dia pengen Chika cepat nikah" lanjut Cio.
"Apa! Kenapa jadi cepet banget?" Aku tak menyangka.
"Menurut lu kenapa kita di sini dan orang tua lu belum sampel juga, mereka siapin ini semua, sorry kalo ga ngasih tau lu, tapi ini semua rencana orang tua lu sama orang tua Chika"
Rain menggeleng dengan semua kejutan ini, lagi dan lagi mereka membuat rencana tanpa di duga.
"Siapin diri lu buat besok ya, gue mau mandi, punggung gue makin perih, kali aja pake air anget jadi enakan"
"Sorry buat punggung lu"
"It's Ok, gue ngerti"
Cio masuk kamar mandi tak lupa menyambar handuk yang tergantung.
Sedangkan aku masih pada posisi yang sama, memeluk lutut di lantai dekat kasur, aku tak mengerti dengan semua yang terjadi.
Ini semua tidak membuatku bahagia tapi malah membuatku berfikir negatif, apa ini ada hubungannya dengan kondisi Chika saat ini, sampai mereka mempercepat pernikahan kami.
Aku berjalan menuju jendela dan melihat keluar, hamparan pepohonan yang hijau sangat memanjakan mata yang melihat nya, tapi pikiran ku tidak se tenang apa yang aku lihat saat ini.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat ku terusik.
Cio belum selesai mandi jadi akulah yang membuka kan nya.
Ceklek.
"Maaf ganggu waktunya rain, tapi Chika mau ketemu kamu" ucap Shani.
"Maksud nya, emang dia intet siapa aku?"
"Hahaha dia selalu bawa foto kamu yang di tempel di dinding, kadang dia mau ketemu sama orang di foto itu, dia lupa kamu tapi ga lupa sama apa yang pernah kamu lakuin buat dia.. mungkin ga semuanya dia lupa hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...