Kembali tersenyum

360 49 5
                                    

Hanya kembali membuatmu tersenyum itulah tujuanku.
~
Zahrain















Zahrain POV

Kami masih menunggu Chika membuka matanya, tangis Tante Aya, Mama dan Shani sudah sedikit reda.

Walau mereka masih harus mengatur nafas mereka tapi mereka tak ingin membuat Chika bingung kenapa mereka menangis.

Aku juga masih setia berdiri dengan kedua lututku di samping bangsalnya, menatap wajahnya yang Tuhan ciptakan dengan sempurna, dan kisah hidupnya mengajarkan kita jika di dunia ini tak ada yang sempurna walau rupa yang di miliki Chika begitu sempurna.

Tuhan akan memberi sedikit celah bagi ciptaan nya agar terlihat tidak terlalu sempurna karena hanya DiriNya lah Yang Maha Sempurna.

Masih menatap lekat wajahnya tak lama jari-jari miliknya bergerak pelan.

"Chika sebentar lagi sadar" seru ku segera berdiri dan ya lututku sakit sekali ternyata tapi tak apa yang penting chika sudah siuman.

Kami menyambutnya dengan senyuman terbaik kami menyampaikan pada nya jika semua baik-baik saja dan tidak ada yang perlu di takuti di Duni yang indah ini.

Dengan perlahan Chika membuka matanya mengerjapnya kali-kali untuk menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Senyumku mengembang bersamaan dengan kedua matanya yang terbuka sempurna.

Beberapa detik lagi tatapan yang biasa di berikan pada semua orang termasuk padaku akan terjadi.

Senyumku semakin lebar saat dia mengerutkan keningnya.

"Aku rain, Your Maps" ucapku menjawab kebingungan di wajahnya.

"Aku Shani Sabahat kamu" kini Shani.

"Aku Cio juga sahabat kamu". Tambah Cio.

"Aku Christy adik kakak huhuhu...." Christy segera berlari dan memeluk Chika.

"Ini mami sayang" ucap Tante Aya.

"Ini papi sayang" ucap Om Gudi.

"Kalo kami ayah dan ibu rain" ucap papi.

Zio dan Dheo tidak ada di sini karena mereka sudah pamit pulang untuk menyelesaikan kasus yang masih berlanjut.

Ku rasa Zio memang sudah berubah dan benar-benar tulus untuk membantu ku.

"Senang bertemu dengan mu" ucapku lagi masih dengan senyum terbaik ku.

"Kamu haus atau lapar?" Tanyaku.

Dia menggeleng pelan.

"Dokter bilang nafsu makannya akan menurun" ucap Zio.

"Terus gimana, cari tau apa makanan kesukaan nya"

"Dia suka makanan Jepang, coba aja moga aja dia mau makan" Tante Aya menjawab kebingungan kami.

"Oh kalo gitu biar Zio order, sekalian Shani juga belum makan"

Your Maps (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang