Semua menginginkan benar-benar kembali bukan pergi.
~Chika masih betah di rumah sakit, walau dia masih terus di temani Shani dan Cio.
Chika tak mau pergi kemanapun apalagi di pisahkan dari laki-laki yang lagi lagi masih betah menutup matanya.
Masih di genggam jemari itu dengan lembut nan erat.
"Aku di luar ya, ga boleh lebih dari satu orang sebenernya tapi Chika ga bisa di tinggalin, jadi kamu aja yang temenin dia" Cio keluar karena di rasa Chika tak sehisteris sebelumnya.
"Iya nanti kalo butuh aku panggil lagi, kamu jangan kemana-mana"
"Iya"
Shani masih setia di samping Chika yang tak mau beranjak kemanapun.
Ceklek.
"Chika kamu ga mau pulang sayang?" Shani menoleh ke arah pintu.
Tapi yang di tanya tak menjawab apapun.
"Chika ga mau kemanapun Tante" Shani menjawab pertanyaan Tante.
"Hem tapi dia harus istirahat"
"Aku udah coba bujuk tapi dia ga mau"
"Terus gimana dong?"
Tante mendekat ke arah Chika yang setia menatap wajah damai rain.
"Sayang, pulang yuk, kamu harus istirahat" bujuk Tante Aya.
Chika perlahan menoleh pada orang yang mengajaknya berbicara.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya dia kembali menatap wajah rain.
Shani dan Tante Aya saling berpandangan.
"Kalo gitu Tante bawa makanan dulu, Chika harus makan, kalo boleh Tante mau ada satu lagu bangsal untuk Chika kalo dia mau tidur di sini" keputusan Tante Aya pada akhirnya.
Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan, bak istri sultan dia tentu mudah meminta itu pada rumah sakit dari teman suaminya ini.
"Kamu tunggu dia sini ya"
"Iya Tante"
Tante Aya lalu keluar untuk meminta pada suaminya.
"Bangun" lirih Chika.
"Kamu ini siapa?, Kenapa ga jawab jawab pertanyaan aku?" Lanjutnya.
Hati Shani semakin teriris melihat pemandangan di depannya, entah sudah beberapa kali air mata Chika menetes.
Seperti melihat cinta sejati Habibie dan Ainun yang tak terpisahkan walau alam sudah berbeda sampai akhirnya yang sang pangeran kembali bertemu dengan bidadarinya.
Tak ada penyakit yang bisa memberikan jarak pada cinta dan ketulusan yang suci, tidak dengan Al-zheimer tidak juga dengan kecelakaan apapun, meski sang pangeran kini harus berjuang di alam yang entah dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...