Rencana Tuhan tak ada yang tau
~
ZahrainZahrain POV
"Udah siap rain?" Tanya papi yang duduk di kursi ruang tamu dengan stelan jas hitam yang rapi.
"Udah pah, sekarang aja yuk keburu hujan" ajakku.
"Tungguin mama sebentar lagi, kaya tau aja kalo perempuan dandannya lama"
"Hem kalo mama emang lama tapi kalo Chika enggak pi" jawabku santai, ikut duduk dengan papi.
"Kamu udah siapkan sesuatu yang akan kamu berikan nanti?"
"Udah juga ko pi"
"Bagus kalo udah ga ada yang tertinggal, jangan sampe udah nyampe kamu lupa bawa"
"Hem enggak akan Pi"
"Mama udah siap ayo berangkat, jangan lama!" Ucap mama yang mendahului kami keluar rumah.
Aku dan papi salah pandang satu sama lain.
'kan yang lama dia, kenapa jadi kita yang kena' batin ku, aku yakin papi juga berpikir hal yang sama.
"Perempuan selalu benar rain" bisik papi.
"Malah bisik-bisik ayo!" Teriak mama yang udah duduk tenang di bangku belakang.
Mama dan papi satu mobil di supiri supir pribadi papi, sedangkan aku pakai mobilku sendiri.
Mobil yang baru, setelah yang lama hancur, dan akan memakan banyak harga jika di perbaiki, jadi ya beli yang baru saja, sama saja harganya.
"Mendung banget" gumamku.
Mobil papi di depan ku, mereka melaju lebih cepat, sedangkan aku memelankan laju mobil, karena jalanan licin, seperti nya hujan di tempat ini, seperti kata orang, yaitu beda langit.
Aku tak ingin hal yang sama kembali terulang, jadi aku lebih berhati-hati dan waspada tentunya.
CIIIIIITTTTT.......
Dan terjadi lagi.....
"Huuuuh"
Sebuah mini bus melaju dengan cepat tetapi hilang keseimbangan karena jalanan licin, untung saja aku tidak kenapa-napa tapi...
"Kenapa rain?" Ku telpon papi.
"Di depan rain ada kecelakaan Pi, jalan rain terhambat Pi, kayanya aku bakalan terlambat"
"Hem.. tapi kamu ga apa-apa kan?"
"Ga apa-apa Pi"
"Syukur lah kalo ga apa-apa, ga apa-apa kalo kamu terlambat yang penting kamu baik-baik aja, papi tunggu kamu ya"
"Iya Pi, tolong sampein maaf sama mereka Pi"
"Iya pasti"
"Yaudah pi aku tutup"
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Genç KurguBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...