Seribu origami?
Yang benar saja ini era digital.
~
ZahrainZahrain POV
Chika kini tengah tenang dalam tidurnya.
"Yo gue boleh minta tolong ga?"
"Apa aja buat lu my friend"
Aku tersenyum mendengarnya.
Aku memberi isyarat padanya agar dia mendekat karena aku ingin berbisik.
"Apa?" Tanya Cio saat sudah dekat denganku.
Aku membisikan sesuatu padanya, dan di jawab anggukan saja.
"Ok tunggu sebentar" Cio lalu pergi menuju kamarku.
"Kalian Bisik-bisik apa?" Tanya Shani yang baru masuk.
"Ada deh" jawab ku.
"Makan malam udah beres Shan?"
"Udah baru aja, tapi Chika masih belum bangun"
Aku hanya mengangguk mendengar nya.
"Nih pesenan Bosque" Cio datang membawa apa yang aku minta.
Meja kecil dan juga laptop.
"Thanks ya"
"Siip sini gue bantu"
Aku di bantu Cio duduk di bawah kasur, Cio juga membantuku menyiapkan semuanya.
"Kalian mau ngapain sih?" Tanya Shani yang bingung dengan apa yang akan kami lakukan.
Shani hanya duduk di samling ranjang menemani Chika sambil melihat apa yang kita lakukan.
Aku menyalakan laptop dan yang aku tuju adalah Instagram.
"Kamu live instagram?" Tanya Shani lagi yang dari tadi belum mendapat jawaban.
"Hallo guys... Lama ga live, sorry ya gimana nih kabarnya?" Tanyaku dengan ceria, baru mulai live tapi yang nonton udah banyak aja.
"Widiiih yang nonton langsung banyak dong padahal baru juga mulai, parah si ini" ucap Cio yang tak menyangka.
"Saking bucin nya temen gue ini sampe lupa gue kalo temen gue ini pangeran kampus, sudah pasti banyak yang penasaran sama kabarnya, apa lagi udah lama ga live ig gini"
Aku hanya terkekeh mendengar ucapan Cio.
"Gimana kabar nya? Kata Katrina, jawab rain"
"Buat Katrina, udah lebih baik ko, karena sebelumnya kecelakaan tapi sekarang udah Alhamdulillah nya lebih baik, walau masih di bantu alat, tapi yang penting udah jauh lebih baik" jawabku.
"Nah udah di jawab kan Katrina" ucap Cio udah kaya MC.
"Udah ada 500 yang nonton, padahal baru 3 menit guys, baru 3 menit" Cio begitu bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...