Tidak perlu menangis dengan apa yang kamu alami, kamu hanya perlu tersenyum agar masa depan lebih indah dari tangisan mu hari ini.
~
ZahrainZahrain POV
Setelah aku mencari kemana-mana sampai aku mendatangi mini market, dan ternyata dia meninggalkan kartu milikku di sana, untungnya kasir nya jujur, jadi dia mengembalikan nya padaku bukan menyimpannya sendiri.
Tapi sekarang aku menatapnya yang menangis terduduk di pinggir jalan, dengan kantong kresek yang seperti nya dia buang, es cream bercucuran leleh.
Aku berjalan dengan susah payah, dengan tongkat dan memayungi diriku sendiri, tapi aku berhasil berhenti di dekatnya dan memayungi nya.
Dia mendongakkan wajahnya karena merasa air hujan tak mengenai nya lagi.
Aku meraihnya agar dia berdiri, dan dia hanya menatapku penuh pertanyaan.
Aku berharap kamu tidak lupa jalan pulang tapi teenyata kamu lupa, dan sepertinya kamu juga lupa buku yang tergantung di leher mu yang akam memberitau mu kemana kamu harus pulang.
Aku meraih buku yang tergantung di lehernya.
Dia menatap buku itu dan menepuk dahinya sendiri.
"Aku lupa ck"
Dia tampak kesal dan marah pada dirinya sendiri karena lupa hal sekecil itu.
"Ayo pulang" ajakku diapun mengangguk.
Masih terus memayunginya yang berjalan di sampingku.
"Biar aku yang bawa payung nya" dia mengambil alih payung di tanganku, sehingga sekarang dia yang memayungi kami berdua.
"Rain, Chika!" Cio dan Shani menghampiri kami dengan berlari.
"Akhirnya ketemu, kenapa bisa tersesat sih, tadi kita habis cari ke sini tapi ga ada"
"Mungkin saat kalian ke sini Chika sedang ke tempat lain, udah lah yang penting Chika ketemu"
"Hem iya deh"
Shani hanya menatap Chika dengan tatapan khawatir.
Ini bukan cara yang baik, aku tidak ingin kehilangan Chika lagi, sampai kapanpun aku selalu menemani nya kemanapun dan kapan pun, karena itu lah tugas ku sebagai maps.
Aku memandangi wajah samping nya.
Aku menemukan mu seperti saat pertama kali aku menemukan mu, saat itu kamu kebingungan dan tak tau mau kemana.
Dan hari ini aku kembali menuntut mu untuk pulang.
Kami sampai karena jarak tempat Chika tadi tidak jauh dari rumah ku, tapi karena lupa dia jadi tidak tau yang mana rumah ku.
"Chika kamu ga apa-apa sayang" Tante Aya sudah pasti sangat khawatir dengan ini.
"Maafin rain Tante, gara-gara ide rain Chika jadi hujan-hujanan lagi dan tersesat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...