Lebih baik

189 41 12
                                    

Yang tepat tak akan pergi tapi malah semakin dekat.
~
Zahrain




































Zahrain POV

"Rain..." Panggil seseorang saat aku hendak membuka kamar Chika.

Aku dan Cio menoleh ke arahnya.

Seorang ibu dari dua anak tengah berdiri dan menatap ku sambil tersenyum.

"Kamu udah bicara sama om?" Tanyanya.

"Udah Tante" jawabku.

"Kalo gitu giliran Tante yang bicara sama kamu"

Aku menghela nafas, mungkin dia akan mengatakan hal yang mungkin serupa dengan apa yang katakan oleh om Gudi.

Perasaan orang tua saat anaknya sudah memilih masa depannya sendiri.

Cio memberiku isyarat agar aku menemuinya.

"Iya Tante" Ucap ku pada akhirnya.

"Di ruang tamu ya"

"Iya Tante" aku mengikutinya menuju ruang tamu, sudah ada minuman dan beberapa cemilan di sana.

Tante Aya duduk dan akupun melakukan hal yang sama, di depannya.

"Ini perasaan terberat yang pernah kami rasakan, selama kami membesarkan Chika, dari yang Chika baik-baik saja, dia anak yang ceria, cerdas, banyak teman dan remah pada semua orang, dia juga sangat sayang sama adiknya, sangat menyayanginya" Tante Aya memulai pembicaraan.

"Banyak hal yang kami lalui tapi Chika selalu mampu mengatasi ketakutan kami dan menguatkan kami, terutama saat dia di diagnosa mengidap Al-zhaimer, dia berusaha menguatkan kami, terus menguatkan kami dengan kata-kata bahwa dia akan baik-baik saja dan apapun yang akan terjadi padanya, dia akan selalu ingat pada kami, karena dia menyimpan kami di hatinya bukan di memorinya...hiks"

Tante Aya masih berusaha menahan tangisnya, berusaha untuk tegar dan menyelesaikan kisahnya.

"Tapi... Pada akhirnya ketakutan kami terjadi saat dia lupa jalan pulang, kami mencarinya kemanapun"

"Dan itu adalah awal di mana kami mulai merasa akan kehilangan Chika, sampai saat ini lah itu terjadi"

"Jika kami boleh jujur kami sangat merindukan Chika yang dulu, tapi kami tetap menyayangi nya walau dia menjadi Chika yang berbeda, kami tetap menyayangi nya sampai saat ini dan sampai kapanpun"

"Tante tidak pernah mengira jika Chika akan menyimpan kamu juga di hatinya, sampai dia memilih untuk menikah dengan kamu, entah keajaiban dari mana sampai dia bisa menentukannya pilihannya di saat kondisinya seperti sekarang"

"Tapi... Tuhan selalu punya cara untuk menyatukan hamba nya dengan orang yang tepat, dan kamu lah orang yang tepat itu, Tante sudah merasakan nya saat kamu mengantar Chika saat Chika hilang waktu itu"

Tante Aya berusaha tersenyum walau setetes air mata menetes dari sudut matanya.

Aku hanya menatapnya, aku tau tau harus berbuat apa selain mendengar semua isi hatinya selama ini.

Your Maps (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang