Bagaimana pun caranya, Tuhan tetap mempertemukan kita kembali dengan rencana nya.
~
Zahrain.Zahrain POV
Aku menatapnya dengan senyum manis, aku kembali menemukan mu di tempat yang sama, hanya keadaan ku yang berbeda sedangkan kamu, aku kembali menemukan mu dalam kebingungan.
"Itu Chika kan, ko lu bisa tau kalo dia di sini rain?"
"Kata hati" ucapku yang lebih tepat di sebut gumaman.
Cio segera turun dan mengajak Chika untuk masuk.
Pakaian nya sedikit basah mungkin sebelum nya dia berteduh jadi pakaian nya tidak terlalu basah.
Chika duduk di sampingku dengan bingung dan takut, aku tau dia pasti takut kami orang jahat.
Ku lihat buku itu tak ada menggantung di lehernya, apa mungkin Tante Aya sudah membuangnya.
"Kamu siapa?" Tanya Chika sedikit menggigil.
Aku melepas Hoodie yang ku kenakan, aku memang selalu memakai Hoodie.
Ku pakaikan Hoodie itu padanya yang malah membuatnya terlihat lucu karena Hoodie ku kebesaran di pakai olehnya.
"Aku rain" jawabku.
Berbeda dengan sebelumnya, aku mencari tau alamat rumah nya setelah mengobrak-abrik tas yang dia miliki, tapi kali ini dia tak membawa apapun, untuk nya dia tidak bertemu dengan orang jahat.
Dia hanya mengerjap bingung tapi terlihat dari wajahnya kegelisahan itu sedikit hilang.
Cio mencuri pandang ke arah kami, ya karena kami duduk di bangku belakang, lebih tepatnya aku pindah duduk agar bisa di samping Chika, maaf ya Yo kamu jadi supir kami hehe.
"Rian hubungi mereka yang nunggu dari Chika" ucap Cio.
Aku segera merogoh saku celana ku, mengambil ponselku untuk menghubunhi semua yang menunggu Chika.
"Hallo"
"Iya gimana rain?" Tanya ayah Chika dari sebrang sana.
"Chika aman Om, kita di perjalanan pulang"
"Syukur lah kalo Chika udah kalian temuin, Om tunggu kalian di rumah, hati-hati di jalan"
"Iya Om"
Tuuut tuuut
Panggilan terputus.
Chika hanya menatapku bingung, sehari aku tak melihat tatapan itu, kini aku melihat tatapan itu lagi.
"Kamu ingat siapa nama kamu sendiri?" Tanyaku.
Dia menggeleng lemah.
Aku tersenyum.
"Nama kamu sangat indah, nama kamu adalah Chika" ucapku, sedetik kemudian dia tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Ficção AdolescenteBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...