Rumah

330 56 3
                                    

Kembali ke tempat ternyaman untuk nya.
~
Zahrain






















Zahrain POV

Dokter sudah memeriksa keadaan Chika dan katanya Chika sudah boleh pulang, tapi masih harus istirahat karena kondisinya masih lemah, tak apa meski masih lemah yang penting Chika bisa kembali ke rumah, tempat yang paling nyaman dan aman untuk nya.

Kami bisa melindungi nya di sana, karena di luar sangat berbahaya, kami tidak tau musuh kami siapa dan mereka begitu tidak terlihat, sungguh para pengecut yang melibatkan orang yang tidak bersalah hanya untuk kepentingan pribadi.

Kalo sampai aku menemukannya, mereka tidak akan selamat dariku.

"Biar aku yang gendong" Chika menolak naik kursi roda menuju mobil, jadi aku inisatif menggendongnya saja.

Syukurlah Chika mau di gendong walau dia kembali lupa aku ini siapa.

Mama dan papi juga sudah di sini, kini kami akan pulang ke rumah ternyaman Chika.

"Aku mau duduk sama ka Chika" seru Christy yang tidak ingin di pisah kan dari kakanya ini.

Jadilah aku mengalah duduk di belakang, yang menyetir mobil om Gudi.

Shani dan Cio katanya mau pulang dulu, karena belum mandi dari kemarin.

Aku juga sama tapi aku tak masalah yang penting Chika baik-baik saja.

Walau badanku sudah tidak enak sebenarnya, tapi kenyataannya aku masih tampan hehe.

Zio juga sudah kembali, nanti dia akan ke rumah Chika bersama temannya yang hacker itu, untuk membantu kami menemukan siapa pelaku sebenarnya.

Aku tidak tenang jika pelakunya masih bebas.

"Rain makasih ya udah mau bantuin om mencari pelakunya lewat teman kamu itu, om merasa terbantu sekali"

"Ga usah berterima kasih om, rain senang bisa membantu, lagi pula kita belum mulai mencari ko om"

"Iya tapi setidaknya om di bantu"

"Hem iya om"

"Kamu itu baik sekali rain, kaya malaikat di hidup Chika" kali ini Tante Aya.

"Hem rain hanya teman ko Tan, ga sengaja ketemu dan rain ga nyangka kalo Chika itu anak om dan Tante, yang temen dari mama sama papi"

"Hem habis nya kamu ga pernah hadir kalo kita adain acara" canda Tante aya.

"Ya maaf ya tan, rain ga terlalu suka soalnya, obrolan mama sama papi itu pasti bisnis, Rian kan pusing"

"Hahaha iya iya, tapi nanti kamu juga kan yang akan meneruskan bisnis papi kamu itu"

"Hehe iya Tan"

Chika di depanku hanya diam tak bersuara.

Tak ada respon darinya, apa dia lupa jika yang sedang kami bicarakan tentang nya, apa dia lupa kalo namanya Chika?.

Your Maps (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang