Tak ada salah nya kan kita mengukir senyum seseorang dengan cara yang sederhana.
~
Zahrain.Zahrain POV
"Gimana Shan?" Tanyaku pada Shani yang sudah turun dari kamarnya Chika.
"Udah siap, dia udah dandan, semoga berhasil, aku akan temenin dia, mending kalian juga siap-siap deh"
"Ok deh, Yo lu bareng Shani sama chika ya, takut chika kenapa-napa lu bisa nenangin dia, gue duluan"
"Ok sip, siap-siap yang ganteng lu!"
Ku beri dia acungan jempol saja.
Aku berlalu menuju mobilku dan pergi ke tempat yang sudah di siapkan.
Semoga ini berhasil, ini bagian dari terapi mentalnya, dia harus bisa rilex dan keluar dari emosi yang tidak stabil, dia harus merasa bahagia agar bisa memperlambat penyebaran penyakit nya.
Dari yang sudah ku cari tau, jika Al-zheimer itu ternyata tidak bisa di sembuhkan tetapi hanya bisa di perlambat saja pertumbuhan penyakitnya.
Jujur hati ku jadi sesak setelah tau banyak fakta, apa aku tak punya banyak waktu untuk menciptakan kenangan dengannya.
Tak sadar air mataku menetes begitu saja.
Ku tepikan mobilku sejenak.
Aku baru saja merasakan perasaan yang baru di hati ini, rasanya menyenangkan tapi sekaligus menyakitkan, aku jadi tidak siap dengan kemungkinan terburuk nya.
Ku usap air mataku kasar.
Tarik nafas yang dalam.
Jangan pikirkan itu, sekarang kita pikirkan saja hal indah untuk nya, hanya itu satu-satunya cara agar dia bisa bertahan hidup lebih lama di dunia ini.
Kembali ku lajukan mobilku menuju tujuan awal ku.
Sekitar 15 menit aku sampai di lokasi.
Anak-anak sudah siap di sini, mereka dengan keceriaan mereka masing-masing, ku harap Chika juga akan se ceria mereka.
"Hallo anak-anak" sapaku ramah.
"Hallo ka" jawab mereka kompak.
"Bagaimana kabar kalian?"
"Baik" jawab mereka dengan jawaban yang berbeda namun lucu.
Ada yang hanya mengacungkan kedua jempol nya saja, ada juga yang hanya mengangguk lucu.
"Kalo gitu kalian siap-siap ya"
"Siap ka"
"Iya ka"
"Ok ka"
Macam-macam jawaban mereka.
Drrrt drrrt
"Hallo"
"Udah siap ga, kita lagi di jalan, bentar lagi nyampe" ucap Cio dari sebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Подростковая литератураBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...