Teman atau musuh?.
Ku kira semua orang baik.
~
Zahrain.Zahrain POV
"Pagi mah, Pi" sapaku padahal mereka yang tengah serapan.
"Pagi rain, kenapa kusut gitu mukanya?" Tanya mama.
"Ada ribut apa semalam sampe Zio pulang duluan?" Kali ini papi.
Aku menikmati sarapan ku yang sudah di siapkan mama.
"Zio kayanya ga bisa nerima keadaan Chika semalam, makanya kita ribut kecil" jawabku setelah menghela nafas.
"Hem kamu harus hati-hati, ga semua orang itu baik, dan ga semua orang bisa menerima keadaan chika, bisa jadi mereka sangat tidak suka dengan kondisi chika" nasihat papi.
"Tapi aku ga nyangka aja Pi, kalo dia kaya gitu, setau aku dia baik orangnya juga ramah, kita temenan fine-fine aja, tapi kenapa sekarang dia mempermasalahkan rain dekat sama siapa"
"Hatinya hanya belum terketuk, kalo dia mengerti keadaan nya dan hati nya sudah terketuk dia pasti akan lebih memliki empati" ucap papi.
Aku hanya mengangguk.
"Yaudah papi udah beres mau langsung berangkat aja"
"Hati-hati ya Pi" mami menyalami papi dan papi mencium kening mami.
Adegan sweet di depanku terlihat jelas tanpa peduli aku ini jomblo.
"Kamu kasih dia pengertian Rain bukan perang, ok, papi berangkat dulu" ucap papi dan berlalu pergi.
"Aku udah beres mah, mau berangkat"
"Yaudah hati-hati di jalan, jangan banyak pikiran kalo sedang nyetir, kamu ini suka langsung overthinking kalo ada masalah kaya gini"
"Hehe iya mah" aku mencium tangan mama dan mencium pipi mama.
Saat keluar rumah penjaga menghampiriku seperti biasa.
"Ini dengan kunci mobilnya"
"Makasih mang"
"Iya den"
Aku segera mengendarai mobilku, hari ini aku ada jadwal pagi jadi aku tidak bisa main dulu ke rumah Chika, paling nanti pulangnya.
Drrrt drrrt
Ponselku bergetar Cio menghubungi ku.
"Apa?"
"Lu masih di mana, lu harus liat ini"
"Liat apaan?"
"Entar lu juga tau, langsung ke Mading ya"
"Iye, gue udah deket ini"
Tuuut tuuut
Ku matikan tanpa menunggu balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...