Ini yang paling tidak aku suka setelah dekat, yaitu jauh.
~
ZahrainZahrain POV
"Rain are you ok?" Tanya Cio di samping ku.
Tak terasa hari sudah berlalu, aku berhasil melewati kemarin, tapi entah dengan hari ini.
Saat aku membuka mata semua berubah, kata 'dekat' itu berubah menjadi 'jauh'.
Yang bisa ku lakukan sekarang hanya menatap foto-foto yang tertempel di dinding, terutama foto ku sendiri dengan senyum terbaik ku dan setia dengan prinsip untuk menjadi Maps untuk nya.
Tapi entah apa itu akan berlaku lagi sekarang, atau tidak.
Belum satu hari tapi aku sudah penasaran dengan apa yang dia lakukan di sana.
"Rain sarapan dulu yuk" ajak mami dari belakang.
"Kamu sarapan dulu Yo, ada kelas pagi kan?"
"Iya ada Tante"
Aku beranjak dari dudukku.
"Aku juga mau ikut kelas mah" ucapanku sukses membuat mereka kaget.
"Mending kamu Istirahat dulu sampai kamu bener-bener pulih"
"Aku bosen mah di sini, aku mau ngisi hari aku dengan kegiatan"
"Hem yaudah deh kalo itu mau kamu, tapi nanti kamu di jagain Cio ya"
"Aku bakalan jagain dia ko Tan"
"Aku bukan bayi ma, aku bisa jalan walau harus pake tingkat tapi aku ga apa-apa ko"
Tolong berhenti menganggap ku lemah!!
Aku berjalan meninggalkan mereka untuk sarapan.
Aku jadi merasa tidak berguna jika terus di jaga seperti ini.
"Pagi rain" sapa papi yang sudah duduk di meja makan.
"Pagi" jawabku datar.
"Kamu kenapa?"
"Aku mau ikut kelas pagi ini pi"
"Kan belum bener-bener pulih rain, kenapa maksain"
"Ga papi, ga mama sama aja, aku mau kegiatan!"
Aku makan dalam diam, Cio dan mama juga sudah gabung di meja makan.
Tak ada obrolan di meja makan, jika iya pun ada aku tak menjawab sama sekali.
Selesai sarapan aku kembali ke kamarku untuk berganti pakaian dan bersiap untuk ikut kelas di pagi ini.
Aku menatap nanar semua foto di dinding.
Aku kecewa pada diriku sendiri, kenapa aku se lemah ini, aku bahkan tidak bisa melindungi Chika, aku malah membahaya kan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...