Selama aku bernafas aku akan selalu di sampingmu.
~
ZahrainZahrain POV
Setelah berusaha membujuk dokter akhirnya Chika di perbolehkan untuk pulang, dia sangat senang saat mendengar kabar jika dia di perbolehkan untuk pulang, walau dia lupa lagi pada rumahnya itu tapi dia senang dan itu juga membuat kami ikut senang melihatnya.
Tetapi Chika mendapat jadwal untuk penanganan Al-Zheimer yang ia idap, semoga berhasil.
Aku akan selalu di sampingnya untuk menemaninya melewati terapi dan pengobatan lainnya.
Kini kami sedang di dalam mobil hendak pulang, senyum tak pernah luntur dari wajahnya membuat siapa saja ikut tersenyum.
"Aku seneng banget akhirnya Kaka pulang, aku ga mau Kaka masuk lagi ke rumah sakit, Kaka tetep di rumah aja biar aku temenin" Christy kembali memeluk Chika dengan posesif.
Sepanjang jalan kami hanya menjahili Christy yang mampu mengundang tawa Chika, terus lah tersenyum seperti itu jangan sedih apalagi meneteskan air mata, karena aku ikut sesak jika air mata itu kembali terjatuh.
Kami akan terus menjaga satu titik cahaya ini untuk tetap berbahaya walau dengan cahaya yang kecil tapi kami akan tetap mempertahankan nya.
Tak terasa kami sudah sampai di rumah, langit sedikit mendung, mungkin akan segera turun hujan.
Tetapi yang terpenting kami sudah sampai.
Seperti biasa, aku dan Shani menuntun Chika berjalan menuju kamar nya.
Karena kondisinya masih lemah tapi dia tak mau di gendong.
Mama dan papi sudah pulang lebih dulu, karena masih ada pekerjaan.
Setelah mengantar Chika sampai di kamarnya, aku kembali turun, biar kan Shani yang menemaninya dan juga Cio.
"Tante, Om aku pulang dulu, masih ada urusan, nanti aku ke sini lagi"
"Hem iya terima kasih ya rain kamu banyak membantu Om"
"Rain senang ko om bisa membantu Om, kalo gitu rain pamit dulu"
"Iya hati-hati ya rain"
"Iya om"
Setelah menyalami Om dan Tante akupun melangkah keluar dari rumah ini.
Rasanya seperti sudah lama ku tidak mengendarai mobil kesangayan ku ini.
Maaf ya jika kamu baru ku sentuh lagi mobil kesayangan.
Mengendarai mobil menuju rumah, karena sibuk berada di samping Chika membuat ku lupa untuk pulang ke rumah ku sendiri.
Hujan mulai turun, sesuai dugaan, karena langit sudah mendung dari pagi tentu langit akan segera menurunkan hujan, dan itu terbukti.
Jalanan jadi licin saat hujan seperti ini, papi selalu mengingatkan ku untuk hati-hati saat jalanan licin seperti ini.
Tapi tiba-tiba di depanmu mobil truk besar sedikit oleng karen jalanan licin, aku harus menghindari truk itu dan menjauhinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...