Tolong ingat aku

232 42 3
                                    

Sekali saja, aku mohon ingat lah aku.
~
Zahrain


















































Zahrain POV

"Dia punya kebiasaan baru sekarang" ucap Desy, kami masih menikmati bakso di kantin rumah sakit.

"Apa itu?" Tanya Cio.

"Tuh"

Sesuai dugaan, Chika beranjak, mendekati salah satu bunga yang berwarna kuning di dekat taman rumah sakit yang menyatu dengan taman.

Rumah sakit ini lebih banyak taman, jadi sejauh mata memandang sungguh sejuk untuk di lihat.

Chika memetik satu bunga yang mekar, dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.

Setelah itu dia kembali berjalan ke arah kami.

"Nih buat kamu" ucapnya sambil menyodorkan satu tangkai bunga ke arahku.

Sungguh manis sekali sikapnya, tapi sayang dia tak mengingatku sama sekali.

Tak ada satupun kenangan yang mampu dia ingat tentang kita, hanya aku yang mengingatnya.

Sungguh menyedihkan saat aku memiliki perasaan satu arah.

Perlahan aku meraih bunga itu tak lupa dengan senyum yang di paksakan, hatiku sesak sangat sesak saat aku kembali mengingat jika dia tak akan pernah ingat aku, sampai kapanpun.

Aku mohon ingat lah aku sebentar saja, ingat aku sebagai orang yang ikut menuliskan kan kisah di hidup mu.

"Terima kasih" ucapku.

Dia kembali berjalan ke arah bunga-bunga itu.

Kali ini dia memetik lebih banyak.

Sungguh dia akan di marahi jika sampai ada yang tau dia memetik banyak sekali bunga yang sengaja di rawat di rumah sakit ini.

"Untuk mu, untuk mu, untuk mu" ucapnya sambil memberikan masing-masing bunga pada Shani,Cio dan Desy.

Ku sodorkan kembali bunga yang ku pedang pemberiannya.

"Untuk mu" ucap ku.

Dia diam sesaat lalu meraihnya.

"Terima kasih" jawabnya.

"Kita sedang apa di sini?" Tanyanya beberapa detik kemudian.

"Em... Kita sedang menemani dia belajar berjalan setelah kecelakaan" jawab Shani sedikit ragu.

"Oh... Apa kamu temen ku?" Tanya Chika dengan mendekatkan wajahnya padaku, membuat jantungku seketika maraton.

"Hem... Iya aku teman mu" jawabku gugup.

"Oh....setelah ini mau apa lagi?" Tanya nya lagi setelah kembali menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Kita pulang" ucap ku seraya berdiri dengan tongkat ku.

Your Maps (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang