Akan selalu ada makna dari setiap yang terjadi.
~
ZahrainZahrain POV
Aku masih di samping Chika, walau kini aku yang di periksa, karena perbanku basah akibat hujan-hujanan.
Dan perban ku kini di ganti dengan yang baru, tak lupa dokter mengingat kan ku untuk jangam mengulangi hal yang sama, alias ga boleh kena air dulu.
Jujur setelah mengingat kan ku itu, kepala ku jadi sakit.
Perasaan tadi ga sakit sama sekali.
Seketika aku ingat ucapan mama, aku lupa pada diriku sendiri karena sibuk membahagiakan Chika, dan alhasil aku tak dapat membahagiakan nya tanpa melukainya
Malah lagi-lagi aku membuatnya kembali jatuh pingsan.
Aku minta maaf Chik, aku menyesal.
"Rain, biarin Chika istirahat, lu juga harus istirahat" ajak Cio.
"Gue mau di sini, jagain dia"
"Jangan mulai deh!"
"Hehe sorry, tapi ini mau gue"
"Kalo gitu gue sama Shani juga bakalan di sini, jagain kalian berdua"
Cio membawa karpet ke dalam kamar ini, sekalian membawa bantal.
"Lu mau jagain apa mau tidur?"
"Mau rebahan"
"Jawaban lu ga pasti, kalo rebahan ujung-ujungnya tidur"
Shani ikut duduk di karpet, sambil memperhatikan Chika.
"Shan, kalo misalnya Chika harus pergi ninggalin kita, lu akan kuat kan?" Tanyaku pada Shani.
Shani menggeleng lemah.
Cio yang tadi rebahan dengan sigap duduk bersila di samping Shani.
"Aku ga akan sanggup jika harus kehilangan sahabat aku dari kecil, aku terbiasa selalu sama dia apapun keadaannya, dia tau sedihku, senang ku, pokonya segalanya, aku ga akan siap jika dia pergi" jawab Shani lirih.
Cio menggenggam jemari Shani, memberi kekuatan padanya.
"Tolong jangan katakan apapun itu, aku hanya ingin bisa deket sama sahabat aku selama mungkin"
"Sorry" air mata Shani akhirnya lolos dari pelupuk matanya.
Tetap seperti ini walau kami harus semakin bersabar.
"Guys gimana kalo bikin terapi sederhana buat Chika" tiba-tiba ide itu muncul di kepalaku.
Hujan tak akan selama nya kan, akan ada saatnya pelangi menggantikan hujan deras yang turun.
"Emang ada?" Tanya Cio.
"Ya pasti ada lah, kita tanya dokter"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...