Kami lakukan walau keadaan ku berbeda.
~
ZahrainZahrain POV
"Yuhuuuu... Gue bawa semua yang kita butuhin, bahkan gue beli jam weker baru buat jadi pengingat setiap kegiatan Chika selanjutnya, tapi gue juga beli jam tangan yang ada alarm nya juga, kalo Chika lagi di luar rumah kaya sekarang"
Cio membawa keresek di tangan kanan dan kirinya.
Aku menatap wajah Chika dan
menggenggam jemari Chika yang tengah tertidur, kenapa dia bisa secepat ini tertidur??"Pegel banget gue" Cio merebahkan tubuhnya di karpet berbulu.
"Loh ko udah tidur lagi sih Chika nya" Tante Aya masuk ke kamar dengan nampan yang di bawanya.
"Kita juga ga tau Tante, tau-tau dia udah tidur tenang" jawabku.
"Bangunin dulu deh, dia harus makan terus minum obat baru istirahat lagi"
"Ga apa-apa emang Tante?" Tanya Shani.
"Ga apa-apa kayanya, dari pada dia tidur lagi belum makan sama belum minum obat, nanti panasnya ga turun-turun"
"Chika.. bangun dulu yuk, makan dulu sayang.. hey" Tante Aya menggoncang tubuh Chika pelan.
"Engh..." Chika mengerang.
"Makan dulu yuk, nanti baru tidur lagi" tante Aya masih terus membujuk anaknya.
Mata Chika perlahan terbuka.
"Ga mau!" Teriak Chika membuat kami kaget.
"Tapi kamu harus makan dulu, badan kamu panas, habis makan kamu minum obat"
"GA MAU!"
PRANKKK....
"CHIKA!" Tante Aya marah dengan apa yang di lakukan Chika.
Piring di bawa Tante Aya di lempar chika sampai pecah dan berantakan.
Cio dan Shani juga tidak kalah kaget nya.
Tapi untuk pecahan kaca itu tidak mengenai Shani ataupun Cio.
"AKU BILANG GA MAU, AKU GA MAU DI GANGGU!!!"
"AAAARRRGGGHHHH....."
Chika berteriak dengan sangat kencang membuat mama, om Gudi dan papi ikut masuk ke kamar dan melihat keributan ini.
Hap...
Aku segera memeluk Chika yang hendak bangkit dari kasur.
"LEPAS!!!!"
"Aku ga akan lepasin kamu" lirihku sambil memeluknya.
Emosinya kembali tak stabil.
"Chika tenang Chika tenang sayang" om Gudi membantuku menahan Chika yang masih memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Maps (END)
Teen FictionBagaimana rasanya tiap kali bertemu harus menuntunnya ke jalan yang dia inginkan, dan harus menjadi penuntunnya untuk pulang, yang bahkan aku saja tidak tau dia mau kemana?. yaaa sulit di jelaskan tapi ini kenyataanya, walaupun begitu aku tidak mara...