Lagi?

9.5K 946 34
                                    

Author

"Assalamualaikum. Sayang.. Mas bawain martabak Pak Rahmad nih".

Gio menaruh bungkusan plastik dimeja makan, ia melirik arlojinya yang menunjukkan jam 22.00 malam. Tak biasanya ia harus pulang sampai malam, namun karena tuntutan lembur dan tidak mau mencampurkan dengan kegiatan rumah ia memilih menyelesaikan di Kampus.

Ia naik ke atas saat tak ada jawaban dari sang istri.

"Sayang?". Panggilnya.

Ia memutuskan naik menuju kamar dan membuka pintu kamarnya.

Gena tampak bergulung pada selimut.

"Sayang..". Gio duduk ditepi ranjang dan mengusap rambut istrinya.

"Mas? Udah pulang dari tadi?". Tanya Gena masih setengah sadar.

Gio tersenyum kala istrinya terbangun

"Baru kok. Maaf ya, sampe ketiduran gitu nungguin Mas pulang".

"Gak apa apa, kurang enak badan juga tadi".

"Kenapa? Pusing? Badannya anget? Kita ke dokter sekarang ya?".

Terlihat Gio sangat panik mendengar hal itu, namun Gena terkekeh.

"Aku gak apapa Mas, cuma meriang aja tadi".

"Udah makan? Udah minum obat?".

Lagi lagi Gena terkekeh melihat wajah serius Gio

"Udah mas, udah".

"Mas udah bilang, jangan capek capek. Skripsian dibawa santai, jangan maksain sampai kesehatan gak kejaga". Omel Gio.

"Kamu bawa apa tadi? Kayaknya tadi manggil manggil". Gena mengalihkan pembicaraan.

"Aku bawain martabak pak rahmad, kesukaan kamu".

Senyuman Gena merekah dan menarik tangan Gio untuk turun menghampiri makanan itu.

"Pelan pelan jalannya, main seret aja". Protes Gio dan duduk dikursi meja makan.

"Aaa".

Gena menyuruh Gio membuka mulut seperti seorang ibu menyuapi anaknya, dengan senang hati Gio menerima suapan itu.

Gio memandang istrinya lekat, sedangkan yang dipandang pun peka.

"Kenapa?". Tanya Gena

Gio menggeleng pelan sambil tersenyum.

Dringg.. Dring..

Gena menoleh ke arah Gio kala dering ponsel terdengar.

"Aku angkat telfon dulu".

Gio keluar dapur meninggalkan Gena yang sedikit terheran.

"Tumben pake nepi". Ujar Gena.

Dilain sisi Gio sedang berbicara dengan seseorang disebrang telefon

"Iya Sya?".

"Iya, aku masih atur jadwal untuk balik lagi".

"Kenapa lagi? Aku mana bisa sering sering pulang. Yang ada dia curiga. Kamu cukup kirim gimana perkembangannya. Dari awal juga kita kan udah sepakat kamu yang urus, aku cukup terima kabar perkembangannya sama kirim biaya".

"Kamu bisa, ini udah berjalan lama loh Sya. Rugi aku biayain semuanya kalau kamu minta berhenti sama kesepakatan kita. Kamu butuh uang, aku butuh bantuan kamu".

"Kalau bukan karena istri aku, aku juga gak akan tanam ke kamu".

"Kamu bisa urus semuanya, aku percaya".

"Aku akan kasih tau dia setelah Wisuda dan semuanya telah selesai".

"Mas".

Gio menoleh kala Gena memanggilnya

"Udah dulu Sya, aku usahain pulang buat bicarain ini. Aku udah kemarin kirim uang, salam ke anak anak".

Tut.

"Iya sayang, sebentar".

Gio berjalan menghampiri Gena kembali

"Sayang".

"Hm?".

"Lusa aku balik lagi deh kayaknya".

Gena mengerutkan kening

"Lagi?". Tanyanya.

"Ada client dari luar negeri, dia mau ketemu aku langsung. Buat perjanjian ekspor".

"Harus banget pulang?".

"Ya mau gimana lagi".

Gena hanya mengangguk angguk. Gio sebenarnya tak tega harus meninggalkan Gena, namun ini juga penting.

"Ya terserah". Sahut Gena cuek.

Gio hanya menghela nafas, ini juga demi Gena.

_____________________________________

Hallo guys, balik lagi nih

Masih ada yang nungguin gak sih, sorry ya agak lelet updatenya. My boss lagi rewel, my heart lagi broken MANTEP BAT GAK TUH.

Sorry jd curhat wkwk.

Tingkyu yang udah nungguin ya, sorry kalau kurang seru🥰🙏

Jangan lupa ninggalin jejak😡😤🥰🙏

Hot Relationship  "After Marriage" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang