Author
Ketukan sepatu saat sang empunya berjalan mengisi kesunyian koridor yang cukup sepi. Gio melangkahkan kakinya sambil memikirkan masalah yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya.
Kalau memang penting, apa yang akan Andi bicarakan pada Gena. Bukannya mereka sudah lama tak bertemu, topik apa yang akan di angkat Andi sampai sampai harus menemui Gena, Batinnya.
Dringg...
Suara dering panggilan diponselnya membuyarkan pikirannya. Ia menghentikan langkahnya dan mengambil ponsel yang berada saku celananya.
"Gena?" Gumamnya membaca nama yang tertera diponselnya.
"Halo Gen?" Sahutnya.
"Halo Mas, kamu masih lama kan? Aku pulang duluan ya."
"Kenapa pulang?"
"Aku kurang enak badan," sahut Gena.
"Kok bisa, tadi pagi kamu baik baik aja."
"Ya mana aku tahu sih Mas. Aku duluan aja ya?"
"Nggak, saya jemput sekarang. Kamu tunggu disana, nanti kita langsung ke dokter."
"Nggak usah Mas, kamu kan juga sibuk."
Gio berdecak pelan
"Diam disana! Saya jemput sekarang."
Tut.
Ia memutuskan panggilan itu sepihak dan bergegas ke parkiran dimana mobilnya berada. Tak ingin berlama lama, ia langsung menjalankan mobilnya. Kebetulan letak cafe dengan tempat Gio lumayan dekat, jadi Gena tak terlalu lama menunggunya.
Hanya beberapa menit mengendarai mobil, kini Gio sudah berada didepan cafe Gena. Ia dengan tergesa gesa masuk ke dalam cafe dan langsung disambut beberapa karyawan Gena yang melihatnya.
Ceklek..
Pintu ruangan terbuka dan terlihatlah Gena yang bersandar disofa menemani Dinda bermain dengan mainan yang dibawanya.
"Papa Papa, Mama atit," adu Dinda.
Gio berlutut didepan Dinda dan mencium sekilas pipinya.
"Mama sakit?" Tanyanya dan melirik Gena yang berada disamping Dinda.
"Kamu kenapa?" Tanyanya lagi, namun kini menghadap ke Gena.
"Kurang enak badan aja Mas. Masuk angin kayaknya. Perut aku gak nyaman sama kayak mual," terang Gena.
Gio menghela nafas pelan, tangannya terangkat mengusap lembut kepala Gena.
"Kita periksa ke dokter ya? Saya gak mau kamu kenapa napa,"
Gena mengangguk pelan sedangkan Gio kini beralih mewawancarai Anaknya yang kadang ajaib dan tengil pada karyawan cafe ini.
Gio menggendong Dinda dan menuntun Gena untuk berjalan kearah mobil.
Ia menjalankan mobil untuk memeriksakan Gena.
***
"Istri saya kenapa ya Dok?" Tanya Gio.
Dokter yang sedang duduk dihadapan Gena dan Gio hanya mengukir senyuman.
"Terakhir Menstruasi tanggal berapa bu?" Tanya Dokter itu.
Gena dan Gio saling pandang.
"Emm... Sekitar awal bulan kemarin, tanggal 6 atau 7 kurang lebihnya," sahutnya.
"Apakah bulan ini sudah?"
Gena agak terbelalak kaget, pasalnya ia baru ingat bahwa bulan ini tamunya itu belum datang dan sekarang sudah tanggal 20an.
![](https://img.wattpad.com/cover/282580862-288-k443186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship "After Marriage"
Teen FictionFOLLOW GUE DULU WOIIII!!!! * * * DISARANKAN UNTUK MEMBACA "HOT RELATIONSHIP" YANG PERTAMA DULU YA GUYS, SUPAYA VIBES NYA DAPET❤️ *** Menjalani hidup bersama Gio seakan membawa semerbak kebahagiaan untuk Gena. Namun, setelah satu tahun lebih menikah...