Author
"Ini bangunan apa Mas?". Tanya Gena saat diajak Gio mendatangi bangunan yang hampir jadi ini. Jaraknya tak jauh dari kampus.
"Caffe sekaligus Resto". Sahut Gio sambil mengamati pembangunan itu.
"Punya siapa?".
Gio menoleh dan tersenyum.
"Punya kamu". Jawabnya.
Gena terbengong tak mengerti.
Gio menariknya duduk dibangku bawah pohon tak jauh dari situ.
"Mas gak mau kamu capek capek kerja ikut orang. Ditambah lagi sekarang kamu lagi Hamil. Mas sering bolak balik pulang kampung sebenarnya mengurus ini".
Mata Gio lurus menatap bangunan yang hampir jadi itu.
"Mas siapin ini buat kamu. Mas kerja sama dengan beberapa teman SMA, Namanya Tasya dia yang paling Mas percayain dikampung. Mas memang punya tabungan, tapi itu buat kita kedepannya. Mas gak mau menyuil tabungan itu. Jadi Mas putar uang gaji beberapa untuk Tanam Saham ke usaha teman teman Mas. Dan uangnya Mas pake buat bangun ini buat kamu, jadi setelah lulus kamu bisa kelola ini". Terang Gio.
"Ihhh.. pengen nangissss". Rengek Gena.
"Kok nangis sih". Sahut Gio
"Terharuuu".
"Aku udah nuduh kamu yang enggak enggak Mas". Sambung Gena.
Gio tersenyum, ia menyendarkan Gena pada bahunya.
"Nggak apapa, Mas tau posisi kamu. Kalau Mas jadi kamu mungkin juga akan curiga".
"Seenggaknya sekarang semuanya udah jelas, gak ada yang Mas tutup tutupin lagi".
"Maaf ya Mas, aku banyak ngerepotin kamu".
Gio melirik ke Gena sekilas.
"Mas gak pernah ngerasa direpotin sama kamu. Mas lakuin semua ini karena kamu istri Mas. Mas lakuin ini buat kamu, buat kebahagiaan kamu. Mas udah janji buat kasih kamu kebahagiaan semenjak menikah sama Mas".
"Mas habis berapa buat semua ini". Tanya Gena.
Gio membalasnya dengan seulas senyuman.
"Gausah dipikirin, uangnya juga muter. Besok juga balik modal".
"Bukan gitu, kan sayang uang sebegitu banyaknya cuma buat Gena supaya gak kerja diluar". Ujar Gena.
"Sayang.. ini udah termasuk tanggung jawab dan kemauan Mas. Kamu gak usah mikirin".
"Dari awal nikahin kamu, Mas udah mikir sampai sini. Mas gak mau kamu capek capek kerja, biar Mas yang cari nafkah".
"Mas bikin ini juga mikirin kalau kamu dirumah mulu pasti bosen, jadi lah caffe ini buat kamu kelola".
Gena tak mengira bahwa Gio memikirkannya sejauh ini.
"Harusnya Mas kasih tau ini waktu kamu wisuda, eh semuanya gagal". Ujar Gio sambil terkekeh.
"Maaf ya Mas, semua gara gara aku yang gak dengerin kamu dulu".
"Enggak, gak ada yang salah. Yang terpenting, kamu udah tau kebenarannya".
Gio merangkul Gena sambil mengamati bangunan itu.
"Oiya, belum usap anak Papa". Ujar Gio.
"Anak Papa sehat sehat ya didalem". Gio mengusap lembut perut Gena yang masih rata.
"Mamanya juga nih jangan capek capek inget ada dedek". Sambungnya mengusap puncak kepala Gena.
Gena tersipu saat Gio memanggil Mama Papa
"Mendapat kamu adalah suatu kebahagiaan bagi Mas Gen. Dan...".
"Adanya Dedek.. menambah beribu ribu kebahagiaan bagi Mas".
"Mas akan bekerja lebih keras demi kalian".
"Secukupnya aja Mas... Kamu bilang ke aku suruh jaga kesehatan, kamu juga gitu. Gak boleh kecapekan". Sahut Gena.
"Ke mobil yuk". Ajak Gio.
"Katanya mau lihat lihat bangunan, gimana sih kamu Mas".
"Gak jadi, pengen cium kamu. Kalau ciuman disini malah dilihatin orang. nanti viral".
_____________________________________Hello balik lagi nicchhhh
Lunas ya wak rahasia rahasiaannya udah selesai
Btw nyari suami kek Gio dimane sihhhh. Mau dong atu
Sorry ya kalau ngebosenin ceritanya, gsbut doang sih bikin ini.
Tingkyu yang udah mampir dan nungguin❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Relationship "After Marriage"
Teen FictionFOLLOW GUE DULU WOIIII!!!! * * * DISARANKAN UNTUK MEMBACA "HOT RELATIONSHIP" YANG PERTAMA DULU YA GUYS, SUPAYA VIBES NYA DAPET❤️ *** Menjalani hidup bersama Gio seakan membawa semerbak kebahagiaan untuk Gena. Namun, setelah satu tahun lebih menikah...