Prolog

918 47 10
                                    

   Hujan deras yang mengiringi pemakaman sang Ayah, Seokjin tak pernah berfikir kehidupan keluarganya akan berakhir seperti ini. Ia tak menangis, tidak lagi, ia tak ingin ibunya yang kini berdiri disampingnya itu semakin terluka. Bibi Ilhwa masih memegangi sang Ibu. Semua member Bangtan bersama keluarganya juga ada disana. Ia tak punya saudara dari garis keturunan lagi tapi Seokjin sadar, mereka lebih dari cukup untuk menguatkannya.

   Seorang pria yang sudah selama 33 tahun menjadi kebanggaan Seokjin itu pergi dengan meninggalkan luka yang teramat dalam. Mengkhianati ibunya, menjalin hubungan dengan tunangan sang kakak yang kini telah berbaring koma dirumah sakit karena kecelakaan. Seokjin tak pernah menyangka Kim Jaebum sosok ayah yang hangat itu bisa menjadi mengerikan bagi ia dan kakak lelakinya, Kim Seokjung.

     Seokjin masih mengikuti proses pemakaman ayahnya saat para pelayat terdengar berbisik-bisik. Seorang wanita muda dengan gaun serba hitam, kacamata hitam berjalan angkuh bersama kedua pengawalnya. Bae Irene, wanita iblis yang ia bawa masuk ke keluarganya dan menghancurkan keluarganya. Seokjin sama sekali tak menyangka teman sekolahnya yang merupakan tunangan dari kakaknya itu bisa berlaku begitu kejam demi uang. Seokjin muak, kalau saja Irene adalah seorang pria ia akan memukulinya habis-habisan.

"Seokjin-a."

  Panggilan dari ibunya menurunkan amarah Seokjin, ia tak ingin ibunya melihat kekacauan yang akan ditimbulkan wanita itu di pemakaman pria yang masih begitu ibunya kasihi.

"Bibi bisa tolong bawa ibuku pergi dari sini, aku mohon."

   Ibu Jimin segera mengerti, ia memanggil Nna untuk membantu ibu Seokjin pergi dari sana. Seokjin maju menahan langkah Irene yang hendak menyusul ibunya. Yoongi dan Namjoon ada di belakang pria itu.

"Wae, Jinnie?, " Irene menatap Seokjin dengan senyum licik, "aku hanya ingin menyapa mantan calon ibu mertuaku, ahh bukan sekarang ia telah jadi madu ku, aku adalah istri kedua ayahmu kan."

   Namjoon dan Yoongi jijik dengan wanita yang ada di depan mereka ini. Bagaimana bisa seorang wanita tidak tahu malu ini masih bisa berdiri dengan bangganya di depan Seokjin. Mereka mengetahui apa yang terjadi, kehancuran keluarga Seokjin setahun terakhir ini karena wanita ular di depan mereka ini.

"Menjauh dari keluargaku, Brengsek!!."

   Mendengar kalimat makian Seokjin, Irene justru tertawa, "keluarga yang mana yang kau maksud kau hanya punya ibu dan Hyung yang bahkan sekarat. Semua leluargamu telah memihakku."

   Seokjin tahu maksud wanita di depannya ini. Perusahaan keluarganya sedang diujung tanduk. Saham yang sebagian besar milik paman dan bibinya telah berpindah nama menjadi milik wanita didepannya ini.

"Tuan muda, kita sebaiknya pergi, " Sekertaris Choi menghampiri Seokjin, pria paruh baya yang merupakan orang kepercayaan keluarganya itu merasa khawatir. Seokjin sedang tak baik-baik saja, ia tak ingin pria yang telah ia anggap seperti anaknya itu terluka lebih dalam lagi.

"Aku baik-baik saja Paman, bukankah orang yang harusnya pergi adalah wanita berengsek di depanku ini."

"Jaga bicaramu, " Irene terlihat marah.

"Wae? Kau lah yang memasukkan ayahku ke rumah sakit dan membuatnya meninggal, " Seokjin tersenyum miring, Yoongi bergidik. Hyungnya tak pernah semenakutkan ini bahkan saat memarahinya yang lupa makan karena berdiam diri di jenius lap miliknya.

"Jangan memberikan tuduhan palsu, "jawab Irene

   Seokjin maju mendekatkan bibirnya di telinga Irene, "aku akan segera menemukan orang yang mencelakai Hyung ku, Irene-a. Dan saat itu terjadi kau akan membusuk di penjara bersama tangan kotormu!!, " Seokjin berjalan maju dengan sengaja menabrak  pundak Irene membuat wanita itu hampir terjatuh.

Being Difficult "KSJ"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang