Wedding Day

2.3K 106 2
                                    

Lily mengenakan gaun putih panjang lengkap dengan tiara kecil diatasnya, rambut nya disanggul gaya eropa dengan sedikit surai berada di depan kedua telinganya. Semua orang terperangah melihatnya, wanita kecil itu benar benar sempurna untuk hari ini. Ya hari ini, hari pernikahannya tak disangka sangka ayahnya mempercepat semua ini tanpa persetujuan dirinya.

Dugaan Lily salah ia pikir usahanya tempo hari membuat kekacauan saat lamaran ia kira ayahnya akan membatalkan rencana pernikahan tapi apa kenyataannya? Ayahnya melangsungkan pernikahan tanpa ada upacara lamaran atau sebagainya.

Hiruk pikuk mulai terdengar orang orang berdatangan dan berbincang satu sama lain entah itu soal bisnisnya ataupun menanyakan kabar satu sama lain, terkadang ada juga bisik bisik miring soal Lily yang masih belia mengapa melakukan pernikahan dini.

Sedangkan di sisi ruang lain terlihat alat alat orkestra saling bersahutan melodi melodinya saling terpaut membentuk harmonisasi mengikuti arah tangan dirijen yang memimpin. Cukup banyak yang di undang lantaran kebanyakan rekan rekan bisnis dari kedua belah pihak, termasuk teman sekolahnya.

Lily tak tahu harus kah dia malu atau kah merasa senang bagaimana ia bisa menceritakan semua ini kepada teman temanya? Situasinya begitu rumit untuk dijelaskan apalagi untuk seusia mereka.

Semua sudah terlambat, pada hari ini akan benar benar terjadi, marga Hery akan hilang pada dirinya diganti dengan marga nyonya Aran, tentu saja ini bukan yang diharapkan Lily yang baru berusia 17 tahun yang masih berpikir ia berharap bisa melanjutkan studinya ke jenjang berikutnya, yah memang ini terlalu dini baginya.

Hatinya gelisah tak menentu, tangan nya menjadi dingin, pikiran pikiran negatif menguasai isi pikiran Lily, Ia akan menikah dengan orang yang belum ia temui sama sekali dan ayahnya dengan mudahnya menyerahkan putrinya begitu saja dengan mudah, Lily kalut sendiri dengan segala isi pikirannya tak bisa bersahabat dengan optimisme, bagaimana jika orang itu bukan pria baik baik, bagaimana nanti jika bisa hidup di rumah orang lain tanpa ayahnya yang selama ini selalu bersama nya siapakah yang akan mengecup keningnya nanti saat sebelum tidur, bagaimana nanti malam pertama dirinya dengan orang asing itu.

Apakah orang itu pria yang baik? Atau mungkin sebaliknya? Bisa jadi orang itu adalah seorang psycopath yang jiwanya tak mengenal belas kasihan dan kasih sayang dan jika dirinya sekali melakukan kesalahan yang kemungkinan terjadi tubuhnya akan di cincang hidup hidup kemudian potongan potongan tubuhnya hanya di kubur di belakang rumahnya orang itu. Kali ini Lily benar benar ketakutan.

KABUR. Hanya itu yang ada dipikiran Lily saat ini. Tanpa basa basi ia mengambil sepatu Ketsnya yang berada di rak, kali ini benar benar ia akan melakukanya tanpa ragu ragu lagi, bagus sementara itu pintu belakang sepi segera ia bergegas menuju keluar di lihatnya kanan kiri memastikan kondisinya benar benar aman. Ia menyingkapkan gaunnya dan segera berlari sebisa mungkin.

Ia melewati beberapa anak tangga yang cukup menyulitkan Lily karena harus menyingkapkan gaunnya lebih tinggi lagi tentu saja ia sangat kesal. Ckck

Berlari sekuat tenaga resikonya memang besar nantinya akibat tindakannya ini apabila ayahnya mengetahuinya, namun Lily tak punya pilihan lain demi menyelamatkan dirinya sendiri mungkin ayahnya hanya butuh waktu untuk mengerti semua ini. Ia masih berlari melewati taman yang berada di samping gedung resepsinya cukup sulit baginya untuk melewatinya banyak bebatuan dan kolam kolam kecil yang dapat menggelincirkan kaki mungilnya itu.

Sedikit lagi sampai ke jalan raya berharap ia bisa segera mendapatkan taksi atau semacamnya yang dapat membuatnya pergi dari tempat itu setelah ini, langkah demi langkah dipacunya berhasil membawanya turun ke jalan, mencari taksi kesana kemari belum kunjung ia dapatkan, mulailah dirasa panik gaun yang dikenakannya terlalu mencolok siapapun bisa melihatnya bahwa ia seorang pengantin dan bagaimana nanti ada tamu undangan yang mengetahuinya kemudian melaporkannya kepada ayahnya.

The Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang