Klekk...
Di bukanya pintu kamarnya berharap Lily tidak keberatan menunggunya terlalu lama, namun yang dilihatnya ternyata istrinya itu sudah tertidur pulas dengan napasnya yang teratur dan damai.
Ada sedikit rasa penyesalan hinggap di hati Aran sudah membuat Lily kesepian hari ini, meninggalkannya begitu saja seorang diri.
Aran masih merasa Lily adalah gadis asing yang baru saja ia temui, tentu saja Aran masih canggung terhadap Lily jika mengajaknya mengobrol ataupun berjalan bersama.
Dipandanginya wajah istrinya itu yang terlihat begitu polos yang masih terlihat baby face menurutnya, tak ada jerawat sama sekali yang tumbuh pada wajah Lily, Aran tersenyum kecil memandangi bibir mungil Lily yang terlihat sangat imut saat sedang tertidur, kulitnya benar benar terlihat eksotis alami, wajarlah dirinya belum mengenal kosmetik atau semacamnya, maklum dia juga baru saja lulus masih bau kekanak Kanakan.
Sesekali Aran mengecek ponselnya berharap ada seseorang yang mengirimkan pesan padanya entah itu hanya sekedar obrolan tak berguna walau hanya saling sapa, namun dapat mengalihkan suasana yang dingin ini, hampa yang ia rasakan berada di kamar dengan istrinya yang sudah tertidur mungkin Lily kelelahan menunggu dirinya sampai larut malam, pikirnya.
Ia tak tahu bagaimana caranya meminta maaf pada Lily nantinya karena ia sudah membuat menunggunya seharian penuh.
Lily pasti sangat kesepian, tetapi apa boleh buat sedari kemarin Helena terus mengganggunya menelepon dirinya meminta Aran agar menemuinya.
Wanita simpanannya itu tampaknya cemburu dengan pernikahan Aran dengan Lily, sehingga ia terus menghubungi Aran, Helena tidak akan membiarkan Aran sampai jatuhh hati pada istri barunya itu.
Karena menurut dia, dialah yang lebih sempurna dibandingkan Lily yang masih polos. Meskipun begitu Helena takut kalah saing, takut jika ia harus kehilangan Aran. Mengingat posisi hubungannya tanpa status apapun.
Begitu pun dengan Aran, keduanya memikirkan hal yang sama.
Aran melonggarkan ikatan dasi yang melilit lehernya, dan melepasnya, meletakkannya pada meja kecil di samping tempat tidur.
Aran membuka kancing kemejanya satu persatu, dan melepaskan pakaiannya di sebelah tempat tidur yang terdapat Lily disana tanpa ragu ragu.
Setelah meletakkan tas dan laptopnya, ia menuju kamar mandi untuk bersih bersih diri, dan melepas penat
Aran memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk mandi.
Pria itu keluar dengan aroma semerbak lavender yang mengelilinginya. Sekarang pria itu tampak segar, tak seperti beberapa waktu lalu yang peluh peluh, wajahnya terlihat jauh lebih cerah sekarang.
Sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk, dirinya melihat ke arah cermin, malam ini ia terlihat sangat sempurna.
Dari penampilannya, wanita manapun akan bertekuk lutut dihadapannya begitu melihat tubuh proporsional Aran.
Aran kemudian duduk di ranjang tepat di samping tubuh Lily, ia tampak berpikir keras dan tampak gelisah. Sesekali menengok Lily, memastikan apakah Lily benar benar tertidur.
Agak canggung sebenarnya Aran berada di sebelah Lily, gadis yang masih belia, gadis yang baru pertama kali bertemu bahkan mereka belum saling berkenalan satu sama lain dan langsung dia nikahi atas dasar kekonyolan rencana yang di susun Ahmad.
Aran terkungkum pada pilihan yang diberikan saudaranya sendiri yang mengharuskan menikahi Lily demi menghasilkan saham berkali kali lipat dan yang lebih penting agar ia mendapat jatah hak warisnya lantaran kedua orang tuanya sudah tiada dan perusahaan, tanah, saham sudah di bagi rata untuk setiap anak dari 3 bersaudara namun dengan syarat harus sudah berkeluarga atau menikah, berhubung Aran anak terakhir dan usianya sudah tak terlalu muda bagi sebagian orang maka ia harus segera menikah.
Dan mau tidak mau ia terpaksa menerima Lily sebagai jembatan agar usaha bisnisnya berkembang pesat.
Bukan hanya Lily saja yang menjadi korban bisnis Ahmad dengan pak Hery itu, Aran pun ikut menjadi korbannya. Meskipun berulang kali ia berusaha menolak, namun kakak laki lakinya mendesaknya.
Terkadang Aran merasa iba dengan Lily, remaja seusianya masih menikmati hidup dengan bebas, berbeda dengannya yang sudah di suruh menikah dengan Aran yang terlalu dewasa baginya.
Seperti angin dingin malam begitulah perasaannya, hanya dingin tak merasakan apapun.
Aran membuka kancing kemejanya lalu melepaskan baju yang menutupi tubuhnya di buangnya secara sembarang tak peduli, kemudian merebahkan bobot tubuhnya di samping Lily, tak lupa mengambil remote yang ada di meja kecil di samping ranjangnya, di hidupkannya AC kemudian di tutup tubuhnya sendiri dengan selimut, dirinya memang terbiasa tidur dengan keadaan telanjang dada. Menurutnya ia lebih nyaman tidur dengan keadaan seperti itu.
Matanya masih menatap lurus ke arah langit langit masih merasa gundah memikirkan sesuatu, terlihat jelas dari raut muka Aran pria itu sedang dilanda kekhawatiran yang hebat.
Terpikirnya Helena wanita yang dicintainya, ia hanya mencintai Helena. Berpikir keras bagaimana dirinya dan Helena agar bisa terus bersama.
Pernah suatu hari Aran memperkenalkan Helena kepada keluarganya namun apa tanggapan mereka, mereka malah mengusir Helena dengan kasar begitu mendengar nama Helena adalah mantan pemandu karaoke.
Ahmad adalah kakak tertua dari keluarganya sangat menjaga kehormatan dan nama baik keluarganya baginya tak boleh sembarangan orang yang dapat masuk kedalam keluarganya, lagi pula Helena tak membuat untung perusahaannya lantaran wanita itu hanya wanita yang sering pergi ke club dan berminum minum ria tanpa memiliki saham atau apapun yang dapat menguntungkan.
Ahmad juga takut nama baik keluarganya tercemar hanya karena satu wanita.
Hal itu membuat Aran terkungkum harus menyembunyikan hubungan gelapnya dengan Helena selama bertahun tahun tanpa kejelasan atau status resmi, sesungguhnya Aran sangat mencintai wanita itu.
Begitulah Aran tak tertarik dengan pernikahan. Ia tak tertarik pada siapapun kecuali Helena.
Sementara itu dengan hadirnya Lily hanya akan menambah beban pikirannya saja. Ia juga harus menyembunyikan hubungan gelapnya dari istrinya, Aran tak mau ada yang terluka dalam hal ini.
Ia menengok kearah Lily, menatapnya lekat dari jarak dekat. Cukup lama pria itu mengamati Lily ditengah ia tertidur pulas.
Gadis itu tak sadar Aran mengamatinya. Terlihat rambut Lily yang panjang sebagian berserakan menutupi wajahnya yang manis. Mengganggu membuat Aran tak bisa menatap Lily terlalu jelas. Aran menyingkirkan rambut dari wajah Lily, dan menyelipkannya ke belakang telinga.
Melihat gadis itu meringkuk kedinginan, Aran menyelimutinya dengan selimut yang bersama ia pakai.
Bagaimana pun sekarang mereka sudah terikat, ia juga harus bertanggung jawab menjaganya dalam keadaan apapun.
Entah berapa lama ia melamun dan lama lama akhirnya pandangannya mulai kabur benda benda yang dilihatnya mulai lenyap cahaya lampunya yang dilihatnya tadi bercahaya terang kini mulai meredup dan gelap. Mungkin karena terlalu lelah seharian ini sehingga Aran tertidur dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Bride
RomanceLily benar benar tak menginginkan semua ini, hal ini terlalu cepat, terlalu mendadak. Dia baru saja tamat sekolah ingin mengepakkan sayapnya selebar lebarnya demi meraih cita citanya dan seharusnya dia melanjutkan ke perguruan tinggi apalagi dia mas...