Lily Where Are You pt II

1.4K 74 0
                                    

Sudah merasa lelah Aran menyusuri jalanan kota Bandung hampir 2 jam, dilihatnya arloji silver mengkilat yang melingkari lengannya waktu menunjukkan pukul 23.55 lima menit lagi tepat tengah malam. Kembali ia mengecek ponselnya namun juga nihil tak ada pesan dari Lily sama sekali. Nyaris menyerah entah harus kemana lagi Aran akan mencari Lily, gadis itu tidak meninggalkan petunjuk sama sekali.

Aran menghentikan mobilnya berusaha berpikir, kepalanya seolah olah ingin meledak. Aran hanya menghela napas panjang. Aran melihat jalanan sekitar pun sudah tampak sepi, jika dipikir pikir mana mungkin Lily berada di jalanan sepi seperti ini sendirian.

Sangat berbahaya jika seorang gadis berkeliaran di tengah malam seperti ini, tindak kejahatan bisa saja mengintainya.

Gadis itu terlihat rapuh tak mungkin Lily mempunyai nyali sebesar itu berjalan sendirian ditengah malam begini. Lalu kemana perginya gadis itu?

Aran rasa saat ini ia benar benar lelah, ia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan guna beristirahat sejenak. Pria itu mengecek ponselnya kembali berharap Lily menghubunginya atau hanya sekedar memberi tahu keberadaannya dan keadaannya. Sayangnya tak ada notif dari Lily sama sekali, dipandanginya ponsel terus menerus yang ia genggam dengan gelisah.

Ia terdiam sejenak mengedarkan pandangannya ke sekitarnya. Tidak ada tanda tanda ataupun jejak Lily sama sekali. Gadis itu berhasil membuat Aran frustasi dengan tebakan tebakan pikirannya sendiri.

Aran takut jika gadis itu menjadi korban kejahatan, terlebih lagi jam segini banyak pria mabuk berkeliaran di jalanan.

Aran kembali melihat ponselnya, cukup jenuh memikirkan Lily yang tak kunjung berkabar. Aran menyibukkan diri mengscroll scroll beranda Instagramnya siapa tau dapat menyegarkan pikirannya, secara tak sengaja ia melihat nama Lily berada di berandanya, muncul story Lily.

Aran yang penasaran mencoba membuka story Lily, siapa tahu ia menemukan petunjuk. Dan ternyata gadis itu sedang berada di tengah hiruk pikuk di kerumunan seperti berada di club malam membuat dahi Aran mengernyit.

Terlihat banyak orang yang menari dan melompat lompat bernyanyi berteriak ada yang membawa gelas minumannya berisikan beer. Yang paling mengejutkan ditempat itu terlihat Lily sedang bernyanyi melompat lompat di rangkul dengan seorang pria dengan liarnya.

Disitu Lily tampak berbeda seperti bukan Lily yang Aran kenal. Setahu Aran Lily adalah gadis yang pendiam dan tidak suka melakukan hal yang aneh aneh. Terlebih lagi dengan tampangnya yang lugu dan usia yang terlalu belia.

Aran tak menyangka tingkah Lily yang begitu liarnya menikmati konser itu. Yang Aran khawatirkan gadis itu juga ikut minum dan terlebih lagi jika terlibat dengan seks bebas dengan pria pria disana yang sangat tampak horny karena Lily hanya mengenakan rok pendek diatas lutut yang memperlihatkan pahanya yang ramping.

Setahu Aran tempat seperti itu tidak baik untuk seorang gadis, entah Lily mengerti atau tidak. Ia harus menyelamatkan Lily dari tempat itu.

Aran berpikir keras mengingat tempat itu rupanya ada di tengah kota, dari info yang Aran dapat di tengah kota ada konser Ultra Nightlife yang mengundang Dj dari luar negri. Sudah dipastikan Lily berada disana, terlihat dari suara yang sangat memekakkan gendang telinga.

Dengan kecepatan tinggi Aran mengemudikan mobilnya bergegas supaya mempercepat waktu untuk sampai ditengah kota. Semakin cepat ia sampai, semakin cepat pula Lily terselamatkan. Yang ia takutkan adalah jika ada yang berbuat aneh aneh padanya.

Meskipun Aran tak terlalu peduli dengan Lily, namun statusnya sekarang adalah suaminya yang bertanggung jawab atas dirinya. Jika terjadi sesuatu pun juga Aran yang akan terkena imbasnya, dan ia pun yang akan disalahkan jika terjadi sesuatu pada Lily.

Apalagi Lily anak semata wayangnya pak Hery rekan bisnisnya yang paling baik, sehingga ia mempercayakan putrinya pada dirinya.

Diliriknya jam tangannya sudah menunjukkan pukul 00.30 tepat waktu sesuai perkiraan untuk sampai. Aran memasuki gedung dimana konser Ultra Nightlife itu diselenggarakan setelah memarkirkan mobilnya.

Setelah masuk dilihatnya suasana dalam ruangan itu kacau balau, dari awal pintu masuk sudah tercium aroma alkohol menyengat mengganggu indera penciuman Aran. Dilihatnya banyak orang tak terkendali karena dibawah pengaruh alkohol.

Aran mengamati disekelilingnya tampak banyak pria dan wanita bercampur jadi satu sedang menari nari mengikuti alunan musik yang amat kencang memekakkan telinga bagi Aran, ada beberapa orang mengangkat gelasnya memamerkan minumannya dan menenggaknya dengan menyeringai, banyak wanita-wanita yang hanya memakai pakaian mini menampakkan sedikit belahan membuat Aran langsung memalingkan pandangannya, cahaya cahaya laser sorot lampu pun ikut menyilaukan mata, terpaksa Aran menyipitkan matanya.

Sungguh pemandangan yang sangat kacau. Bisa bisanya Lily menyukai tempat seperti ini.

Aran menerobos kerumunan berdesak desakan dengan ratusan orang yang sebagian tampak mabuk dapat dilihat dari cara menari mereka yang gontai.

Aran celingukan kesana kemari mencari bayangkan istrinya, sebenarnya cukup sulit menemukan seseorang diantara ratusan orang yang sedang berdesakan apalagi rata rata orang yang ada di tempat itu mengenakan serba hitam sesuai konsep konser yang mereka ikuti. Aran memaksa maju ke depan panggung siapa tau Lily berada disana. Apalagi ukuran tubuh Lily lebih pendek dari kebanyakan orang.

Kepalanya menyembul keatas berusaha agar dapat melihat lebih jelas dimana Lily berada. Kepalanya timbul tenggelam tertutup oleh orang orang yang melompat lompat antusias dengan musik yang mengalun.

Pandangan Aran pun terbatas karena sangat minimnya pencahayaan disana, hanya cahaya laser yang berputar putar menyilaukan mata membuat Aran tak begitu jelas melihat sekelilingnya.

Namun sebisa mungkin harus menemukan Lily, atau akan terlambat.

Badan Aran terhimpit diantara banyak orang, ia tak bisa leluasa bergerak, pergerakannya sangat terbatas membuatnya napasnya sangat sesak.

Bahkan beberapa wanita menabrak dirinya, ada juga yang menggoda Aran mengajaknya menari bersama.

Sempat Aran tergoda sangat ingin tinggal, begitu melihat lekuk tubuh para wanita itu yang menonjol yang tak dimiliki Lily.

Teringat Lily dalam bahaya takut berbuat hal yang sama seperti wanita wanita itu Aran langsung menghilangkan pikiran kotornya.

Saking kesalnya Aran mendorong wanita wanita itu dengan kasar. Ia tetap fokus pada niat awalnya untuk mencari Lily bukan untuk bersenang senang.

Terdengar lagu Spectre dari Alan walker di putar menggema kencang orang orang yang ada di tempat itu semakin menggila berjingkrakan membuat Aran kewalahan terhempas kesana kemari. Beberapa saat kemudian Aran memutuskan untuk mundur menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Aran mundur berjalan ke arah lain untuk mencari Lily.

Ia bergerak pada kerumunan yang tidak terlalu berdesakan, masih belum menyerah netranya berusaha semaksimal mungkin menemukan Lily. Susah sekali menemukan gadis itu di keramaian seperti ini.

Bahkan Aran hampir menyerah karena sudah setengah jam ia tak berhasil menemukan bayangan gadis itu.











The Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang