And it's time to say F U

1.1K 60 2
                                    

Mulut Aran dan Lily ternganga enggan mengatup, keduanya shock melihat sebatang tespack menunjukkan garis dua yang ditunjukkan oleh Helena.

Kepala Lily seketika serasa berputar dan terbanting, Lily berusaha mencerna drama yang sedang terjadi. Dadanya kini terasa sesak.

" Apa kau yakin masih ingin meninggalkan ku?" Helena menyeringai tengik penuh kemenangan. Ia tahu Aran tak akan Setega itu setelah mengetahui ia akan punya bayi bersama Helena.

Wajah Aran tertunduk tak bisa menjawab pertanyaan yang Helena lemparkan padanya. Lantas ia harus berbuat apa sekarang?

Aran kebingungan apa yang harus ia lakukan sekarang, dirinya terlanjur berjanji akan meninggalkan Helena untuk Lily. Pria itu sekarang terlihat dungu di depan dua wanita sekaligus. Yup harga dirinya merasa hilang begitu saja diterpa angin.

Reputasinya akan hancur dengan mudah jika ada yang mengetahui hal ini. Aran mengerang dan memukul tembok di dekatnya.

Sementara itu Lily tercekat tak bisa berkata apa apa, matanya melotot seolah olah tak percaya, badannya gemetar, kedua tangannya masih mengepal kuat hendak memukul seseorang. Lily tampak mengerikan.

Sepersekian detik Lily maju menerjang Helena, menyerangnya tanpa ampun. Lily memberikan bogem mentah nya secara spontan. Ia menarik rambut pirang Helena sampai sang empu menelengkan kepalanya. Tangan satunya lagi berusaha mencekik leher wanita brengsek itu.

" Dasar wanita jalang!!" Umpat Lily berapi api. Tangan Lily terus mengacak ngacak Helena sehingga wanita itu kewalahan tak dapat melawan.

Bola mata Lily tampak berbeda dari biasanya seolah olah gadis itu menjelma menjadi iblis yang menakutkan. Kini Helena kian napasnya terasa berat akibat lehernya terus di tekan Lily kuat kuat. Tak menyangka gadis kecil itu mempunyai tenaga lebih besar darinya.

Aran buru buru melerai mereka sebelum Helena akan benar benar kehabisan nafas. Namun Lily terus memberikan perlawanan entah itu pada Helena maupun Aran.

Ia juga marah pada Aran. " Dasar laki laki brengsek!"

Lily menampar keras pada Aran yang tengah melerainya. Gadis itu kini berubah menjadi brutal.

Melihat ada vas kaca di dekatnya, Lily menghantamkan vas itu pada Aran hingga pecah. Lily juga melempari barang sembarang yang ia temukan di dekatnya. Lily tak bisa meloloskan air matanya yang kian menumpuk tergenang di pelupuk matanya.

" Laki laki brengsek! Kau ingkar janji!! Bajingan!"  Lily lepas kendali atas dirinya. Sekarang tak ada yang bisa meredam amarahnya.

Wanita jalang dan laki laki brengsek bukankah pasangan yang sangat serasi.

" Lily hentikan!" Aran berusaha meredam Lily yang kini melemparkan barang barang rumah secara sembarang, semuanya diacak acaknya.

Lily terus menerus mengumpat mengata ngatai Aran. " Kau laki laki terbrengsek yang pernah aku temui!" Karena Lily tahu Aran tidak akan meninggalkan Helena dalam keadaan hamil.

Hati Lily terasa pecah berkeping-keping seperti pecahan kaca yang berserakan di lantai karenanya. Hati istri mana yang tak hancur melihat selingkuhan suaminya mengandung.

Kemudian Lily berlari keatas menuju kamarnya, Aran berlari mengikutinya dari belakang. Mencegah gadis itu agar tak berbuat nekat dan membabi buta.

Lily mengambil tas kesayangannya, membuka lemarinya, mengemasi baju baju seadanya yang ia ambil secara terburu buru. Ia berniat meninggalkan Aran membiarkan pria itu tinggal dengan wanita tengik itu. Biar membusuk sekalian.

Namun Aran menahan tangannya mencegah Lily memasukkan baju bajunya kedalam tas begitu ia mengetahui niat Lily akan pergi dari rumah itu.

Prank

The Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang