Setelah beberapa menit menempuh jalanan jakarta, akhirnya Aster dan Daisy sampai dirumah Aster. Sebenarnya sedari tadi Daisy sudah beberapa kali meminta Aster untuk menurunkannya di depan rumah Aster, tapi Aster tak menghiraukannya dan terus membawa Daisy masuk kedalam pekarangan rumah Aster.
Di teras rumah Aster, Tante Linda sudah stanby dengan dua buah handuk ditangannya, ia berdiri dengan wajah cemas, dan tampak menghela nafas lega saat kedua matanya mendapati kehadiran Daisy dan Aster.
Daisy dan Aster turun dari motor dengan gerakan cepat, berusaha menghindari hujan yang kembali membesar dengan berlari kearah Linda.
Dengan wajah khawatirnya Linda mulai mendekati Aster dan Daisy, salah satu handuk ditangannya ia lemparkan kearah Aster, sedangkan handuk yang lain ia letakkan diatas kepala Daisy. Linda menggosokkan handuk ditangannya ke rambut Daisy, berusaha mengeringkan rambut Daisy yang lepek karena hujan. Situasi saat ini tampak lucu memang, Linda terlihat lebih mempedulikan Daisy dibandingkan anaknya sendiri.
"aduh Daisy, kamu pasti kedinginan ya, ayo masuk dulu, ganti bajunya, nanti tante bikinin teh anget" ajak Linda sambil menuntun Daisy masuk kedalam rumahnya,
Aster mengamati wajah Daisy yang tampak pasrah dengan tingkah berlebihan mamanya, jika sudah seperti ini, pastinya Daisy akan benar-benar menginap dirumahnya, Daisy tak mungkin menentang permintaan mamanya.
Aster membuntuti Daisy dan mamanya dalam diam, sesekali ia tampak mendengus geli, bisa-bisanya mamanya itu melupakan dirinya dan lebih memperhatikan anak orang lain.
"kamu langsung mandi aja Ster, biar gak masuk angin" tutur Linda ditengah langkahnya, ia berkata tanpa menoleh sedikitpun ke arah Aster.
Aster tertawa pelan, mamanya sudah sangat terobsesi kepada Daisy sekarang, jika sudah seperti ini dirinya tak akan dipedulikan, mau Aster kayang sambil nyanyi india pun mamanya itu pasti tak akan memperhatikan. Jadi, saat ini Aster memilih untuk naik ke kamarnya dan membersihkan diri.
Sementara itu, saat ini Daisy dibawa oleh Linda ke ruang keluarga, mengajaknya menemui Fei, dan menyuruh Fei mengantar Daisy untuk membersikan diri dikamarnya.
Dengan senang hati Fei melaksanakan perintah mamanya, dengan semangat Fei menuntun Daisy untuk naik kelantai atas, menuju kamarnya.
"baju gantinya udah tante siapin dikasur Sy, itu baju tante dulu, semoga aja cukup di kamu. Tante mau siapin makan malam dulu" teriak Linda saat Daisy dan Fei menaiki anak tangga.
Daisy menunjukkan senyumnya "iya tante, maakasih ya" setelah itu Daisy kembali berjalan mengikuti Fei, dan masuk kekamarnya.
Dasiy masuk kedalam kamar Fei dengan hati-hati, mau bagaimana pun dirinya masih merasa asing dengan tempat ini. Kamar Fei memiliki ukuran yang cukup besar, bahkan lebih besar daripada ruang tamu di rumah Daisy, seperti kamar anak wanita lainnya, kamar Fei dipenuhi beberapa sticer pada dinding dengan nuansa serba pink.
"kak Daisy, itu bajunya udah mama siapin dikasur, kak Daisy tinggal pilih aja. kalo mau mandi, kamar mandinya ada sana" tutur Fei sambil menunjuk keujung ruangan, tempat dimana pintu toilet terlihat "Fei mau nunggu kak Daisy sambil ngelanjutin ngegambar ya" setelah mengatakan hal itu, Fei langsung berjalan ke meja belajarnya, terfokus pada gambar dihadapannya.
sementara itu, saat ini Daisy mendekat kearah kasur, berniat mengambil baju yang Fei dan Tante Linda maksud. kedua mata Daisy membulat sempurna saat dirinya mendapati lebih dari sepuluh setel baju diletakkan diatas kasur Fei, Tante Linda tampaknya benar-benar memperiapkan semuanya untuk Daisy.
Daisy mengamati deretan baju itu untuk beberapa saat, berusaha mencari baju dengan tampilan paling sederhana, berusaha menghindari baju dengan brand mahal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul [SELESAI]
Teen FictionHidup itu sederhana, layaknya membentangkan benang. Namun, kita lupa, diluar sana ribuan bahkan milyaran benang dibentangkan, hal itulah yang memperumit. Benang-benang saling bertemu dan membentuk simpul tak jelas, yang bahkan si pembentangnya pun t...