2-Dejavu

320 14 6
                                    

Daisy dan Laila kini telah duduk manis di ruangan kelas barunya. Entah takdir apa yang kembali mempertemukan mereka di satu kelas, yang pasti, mereka amat sangat bahagia.

"Sumpah Demi apa, gue gak nyangka kita bakal sekelas lagi" Ucap Laila heboh.

Daisy tersenyum tipis, sebenarnya dia juga setengah tidak percaya akan kembali sekelas dengan Laila, padahal dirinya dan Laila sudah sejak SD menjadi teman sebangku.

"Mungkin jodoh" Jawab Daisy asal,

Tangan Daisy kini tengah menimbang-nimbang cilok yang tadi ia beli dari Rifky, sedangkan kedua matanya mengamati sekitar.

Ruangan kelas masih lenggang, hanya segelintir orang yang sudah menempati kelas barunya ini. Mungkin, beberapa orang masih berusaha mencari keberadaan kelasnya, ditambah lagi karena hari masih cukup pagi, pastinya masih banyak orang yang belum datang ke sekolah.

"Sy" Seru Laila pelan

"Hmm... " Gumam Daisy dengan mata yang masih fokus menatap sekitar

"Cilok lo... Gak bakal di makan?"

Daisy sontak menoleh sambil mengulum bibirnya, berusaha menahan tawa.

"kalo mau, gak usah basa basi" Goda Daisy, masih menahan tawanya.

"nih" Daisy menyodorkan ciloknya, yang dibalas seruan riang dari Laila,

Daisy terus mengamati Laila dari mulai menyobek salah satu pinggir kantong cilok hingga memasukkan suapan pertamanya, sangat lucu.

Dilain sisi, yang ditatap seolah bersikap bodo amat, menyantap ciloknya dengan khidmat.

"Gini ya Sy" Laila mulai berbicara dengan mulut penuh cilok, untung saja perkataannya masih bisa di mengerti oleh Daisy. "Sebener nya tadi tuh gue cuma kesel aja sama si Rifky"

"Gak ada yang nanya La" Jawab Daisy polos

Wajah Laila memerah seketika "ngeselin lo"

"Kalian cocok loh" Ucap Daisy, kini tangannya tengah sibuk mengeluarkan beberapa alat tulis dari dalam tas.

Laila melemparkan tatapan sinis "siapa yang cocok?"

"Lo, sama Rifky" Jawab Daisy sambil menatap Laila jail, bermaksud menggodanya.

Diluar harapan, Laila memasang wajah bodo amatnya, dan kembali melahap ciloknya "Mau-mau aja sih gue sama dia, as—uhuk uhuk"

Daisy dengan cepat mengambil tempat minumnya, memberikannya kepada Laila yang sedang heboh terbatuk-batuk sambil menepuk-nepuk meja.

"Makanya kalo makan jangan sambil ngomong" Omel Daisy

Laila dengan cepat meneguk air yang diberikan Daisy, detik berikutnya ia memegang tangan Daisy heboh dengan mata yang menatap lurus ke arah pintu kelas.

"Aster sy, Aster sama si Agung" Bisik Laila heboh,

Daisy mengerutkan kening nya sesaat, lalu detik berikutnya ia menolehkan kepala nya ke arah pintu. Disana, dua orang cowo yang Daisy dan Laila kenal tengah menyembul kan kepala nya dari balik pintu, mengamati seisi ruangan dengan jeli.

Laila kembali menggoyangkan tangan Daisy heboh "mereka sekelas sama kita kah?"

Daisy mengedipkan matanya beberapa kali, merasa tak percaya, bahkan perkataan Laila tak sepenuhnya bisa ia dengar. Detik berikutnya Daisy ikut heboh "pura-pura sibuk La, pura-pura sibuk, pura-pura gak liat mereka"

Sepersekian detik Laila langsung mematuhi ucapan Daisy. Daisy menyibukkan dirinya dengan menyedekap kan tangan dimeja, lalu menenggelamkan wajahnya disana. Sedangkan Laila kini menyandarkan punggungnya pada Daisy, membelakangi posisi pintu masuk, mulut dan tangannya masih sibuk memakan cilok, dengan pandangan yang menatap lurus langit-langit kelas.

Simpul [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang