BAB 60

3.8K 131 19
                                    

Arthur merasa tidak enak hati setelah melihat apa yang istri nya siapkan untuk dirinya. Anna rela masak dan menyiapkan kejutan besar untuk Arthur, tapi sang suami malah berniat untuk mengatkan hal yang dapat membuat Anna sangat sakit hati. 

Meski acara kejutan kecil untuk Arthur sudah selesai dari dua jam yang lalu, bahkan Anna dan Arthur sudah sampai di apartment mereka berdua, tapi hal itu tetap membuat Arthur bimbang dan mengatur cara untuk berbicara dengan Anna.

Arthur terus melirik ke arah Anna yang sedang berbaring di sebelah nya sembari membaca sebuah buku di tangan nya. Entah Anna lupa atau apa, tapi gadis itu tidak menagih apa yang Arthur janjikan saat di rumah orang tua nya tadi sebelum acara kejutan.

Drrtt!

Getaran ponsel Anna di meja sebelah Arthur membuat ia menoleh. Arthur reflek mengerutkan kening nya saat melihat nama Raga lah yang masuk ke notif ponsel istri nya. Arthur beralih ke pada pesan yang di kirimkan oleh Raga pada Anna. Mata nya langsung membelak ketika membaca pesan tersebut.

'Anna, gue mau ngomong sama lo, tentang Arthur. Penting!'

Merasa panik, Arthur langsung mematikan layar ponsel Anna, lalu melirik ke arah istri nya yang ternyata belum menyadari kalau ponsel nya bergetar dan masih fokus membaca buku.

Drrtt!

Ponsel Anna kembali bergetar, jelas Arthur kembali merasa panik, apalagi setelah pesan kedua yang Arthur baca sangat berbahaya.

'Na... Arthur punya pacar.'

"Hp aku geter ya?" Arthur terlonjak kaget di atas kasur setelah mendengar suara Anna yang sadar kalau ponsel nya bergetar. Namun bukan nya menjawab pertanyaan Anna, Arthur malah diam dan membuang muka.

"Thur, itu hp aku kan? Siapa yang chat deh? Tolong liatin dong," ucap Anna.

"Bukan... itu hp aku," balas Arthur bohong.

"Itu hp aku Thur, hp kamu d isini nih!" Anna mengambil ponsel Arthur yang berada di atas kasur, "Siniin deh hp nya, penasaran siapa yang chat."

"Gak usah, kamu tidur aja sama aku." Arthur berusaha mengalihkan pikiran Anna dengan memeluk tubuh nya dan menjauhkan tubuh Anna untuk melihat ponsel nya yang berada di atas nakas. 

"Arthur... kamu nih kenapa deh?"

"Gapapa, masa meluk istri sendiri gak boleh?"

"Bukan... aneh aja, tiba-tiba gini."

Arthur menghela napas lega ketika Anna tidak lagi bersikeras untuk melihat ponsel nya. Arthur ingin Anna tidur terlebih dahulu supaya ia bisa menghapus pesan Raga untuk Anna.

"Oh iya, kamu tadi bilang mau ngomong pas di rumah Mama... mau ngomong apa?" Anna tiba-tiba teringat dengan janji suami nya itu. Sedangkan Arthur langsung membeku setelah mendengar ucapan Anna.

"Hei kok diem? Katanya penting... ayo ngomong sekarang, ada apa? Aku nethink nih..." Anna memancing Arthur untuk berbicara padanya.

"Thur kok diem sih? Takut deh... masalah apa sih?"

"Na..." Arthur membuka suara sambil melepas pelukan nya dari Anna, lalu menggengam tangan istrinya dengan lembut.

"Iya?"

"Kamu bahagia gak sekarang?"

"Iya... kok nanya nya gitu sih?" 

"Na, kalo orang yang kamu sayang nyakitin hati kamu gimana?"

"Aku gak tau... tapi sih pasti sedih banget. Kamu kenapa nanya gitu? Ada yang bikin kamu sedih, hm?" 

"Kamu sayang gak sama aku?" 

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang