BAB 13

3.8K 183 32
                                    

"Ka–katya?"

"Ternyata ini beneran kamu. Aku kangen banget sama kamu, Arthur!" gadis tersebut langsung memeluk Arthur dengan erat, guna melampiaskan rasa kerinduannya pada Arthur. 

Gelisah yang Arthur rasakan saat ini. Bagaimana kalau ada yang melihat Katya memeluk Arthur? Bisa kacau jadinya. Arthur langsung melepas pelukan Katya padanya secara lembut.

"Kamu ng–ngapain di sini, Kat?" tanya Arthur dengan terbata-bata.

"Kamu kenapa gak ngasih kabar seminggu ini, Arthur? Aku khawatir." Arthur merasa bersalah telah mengabaikan gadis di hadapannya ini.

"Aku... aku sibuk persiapan ujian, maaf ya," bohong Arthur. Sepertinya Pria memang ahli dalam berbohong. Sedangkan katya hanya mengangguk paham dengan ucapan Arthur.

"Hm, gapapa. Kamu ngapain di sini? Siapa yang sakit?" tanya Katya, membuat Arthur bingung harus menjawab apa. Arthur meminta maaf dalam hati karena sudah berbohong pada Katya.

"Temen aku yang sakit."

"Siapa? Aku boleh jenguk gak?" Arthur menelan saliva-nya ketika mendengar ucapan Katya.

"Ja–jangan... nanti penyakitnya nular ke kamu," alasan Arthur.

"Tapi kan-"

"Kalo kamu, kenapa di sini? Siapa yang sakit?" Arthur mengalihkan pembicaraan.

"Oh itu, Ayah cuma check up biasa," jawab Katya santai. Sedangkan Arthur hanya mengangguk paham.

"Kalo gitu aku balik ke kamar temen aku dulu ya," ucap Arthur.

"Yah... kok cepet banget sih sayang. Aku kan masih kangen sama kamu." Katya merengek seraya menggandeng tangan Arthur. Sedangkan Arthur harus segera kembali ke kamar rawat inap Anna dan menjaganya.

"Iya.... aku juga kangen sama kamu, tapi temen aku udah nungguin aku." Arthur sangat pintar berbohong.

"Ck! Ya udah deh, sana pergi." Katya mengerucutkan bibirnya.

"Jangan ngambek... aku janji deh, nanti aku ajak kamu jalan. Berdua, gimana?" Katya yang mendengarnya langsung merasa sangat bersemangat.

"Beneran?"

"Iya, aku serius?"

"Oke, aku tunggu janji kamu," Katya mengecup pipi kanan Arthur guna pelampiasan rasa senangnya.

"Iya sayang... sekarang aku pergi ya."

"Oke, dadah!" Arthur pun langsung pergi meninggalkan Katya.

Arthur menghela napas lega setelah pergi dari hadapan Katya, yang tak lain adalah kekasihnya. Mereka menjalani hubungan jarak jauh, dikarenakan Katya terpaksa pindah ke Bandung. Karena Ayah nya mempunyai pekerjaan disana. Bahkan Arthur tekejut melihat Katya yang berada di rumah sakit. Memang Katya sudah kembali ke Jakarta sejak lima hari yang lalu, namun Arthur terlalu sibuk menjaga Anna sampai ia tidak mengingat kalau ia mempunyai kekasih.

Katya dan Arthur sudah saling mengenal sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama kala itu. Arthur sangat mencintai Katya dan begitupun juga Katya. Mereka mulai menjalin hubungan ketika mereka duduk di bangku kelas satu menengah atas, serta untuk pertama kali bagi mereka untuk bersekolah di sekolah yang berbeda, walaupun Arthur sering mengajak Katya untuk berkencan, namun tetap terasa berbeda bagi mereka.

Hingga suatu hari ketika Katya baru duduk di kelas dua menengah atas, keluarganya memutuskan untuk pindah sementara ke Bandung. Berat bagi Arthur untuk melepaskan Katya yang akan jauh darinya, namun ia tidak bisa memaksa Katya untuk menetap di Jakarta.

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang