BAB 45

3.1K 147 23
                                    

Pandangan Anna sangat lurus tepat menuju ponsel Raga yang terdapat pesan yang ia kirimkan pada Arthur beberapa jam yang lalu. Anna menunggu pesan tersebut di baca oleh Arthur secepatnya agar Arthur mengetahui kondisi Anna dengan segera. Namun seperti nya tidak ada tanda-tanda Arthur yang membaca pesan nya.

Perasaan Anna merasa tidak enak ketika mendapati Arthur yang belum juga membaca pesan nya. Ia takut terjadi suatu hal buruk pada Arthur sampai ia tidak sempat membaca pesan dari Anna. 

"Hp gue di liatin mulu," tegur Raga yang bingung melihat Anna yang menatap nanar ke ponsel nya. Olivia yang sedari tadi memainkan ponsel nya pun juga ikut menoleh ke arah Anna ketika mendengar Raga berbicara.

"Boleh gue pinjem lama gak kak Hp nya?" tanya Anna pada Raga.

"Mau ngapain emang lo?" tanya Olivia yang penasaran akan tingkah Anna.

"Pake aja gapapa," jawab Raga pada Anna. Meski Raga juga sedikit bingung dengan tingkah Anna yang terlihat aneh, namun tidak ada salah nya meminjam kan ponsel nya sebentar pada Anna.

"Makasih kak," balas Anna disertai senyuman tulus pada Raga. Sementara itu Olivia merasa gemas ketika Anna tidak merespon pertanyaan nya, akhirnya ia pun memutuskan untuk melihat sendiri apa yang Anna lakukan dengan ponsel Raga.

Setelah Olivia sampai di samping Anna, ia langsung menatap layar ponsel Raga yang sedari tadi Anna tatap. Hati nya terhenyuk ketika melihat apa yang ia tatap saat ini. tentu nya Olivia tahu betul apa yang rasakan Anna saat ini.

Betapa tega nya Arthur yang belum juga membaca pesan yang kirimkan Anna empat jam yang lalu. Pantas saja Olivia belum juga melihat tanda-tanda kedatangan Arthur sejak tadi sampai sekarang. Bahkan waktu di jam tangan nya sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

Tidak menyangka kalau Arthur akan setega ini pada Anna, sahabatnya. Ingin sekali Olivia memberi tahu langsung pada Anna tentang rahasia Arthur agar Anna tidak lagi menunggu Arthur seperti sekarang. Karena untuk apa menunggu pria berengsek dan jahat seperti Arthur.

"Telepon aja Na," suruh Olivia pada yang masih menatapi ponsel milik Raga dengan tatapan kosong. Ucapan Olivia berhasil menangkap rasa ingin tahu milik Raga yang sedang asik rebahan di atas sofa.

"Siapa yang di telepon?" tanya Raga yang penasaran. Sontak Olivia menoleh ke arah Raga, "Arthur kak," Balas Olivia.

"Arthur? Emang dia belom baca SMS dari lo Na?" tanya Raga pada Anna. Pertanyaan Raga di balas hanya gelengan kepala oleh Anna. Tentu hal itu membuat Raga pun ikut geram. Bagaimana bisa Arthur tidak membaca pesan dari Anna yang sudah lama dikirimkan.

"Telepon aja... bener kata Olivia," ujar Raga pelan pada Anna.

"Tapi kalo gue ganggu dia gimana?" tanya Anna dengan pelan.

"Ganggu? Arthur kalo ngerasa ke ganggu gue marahin abis-abisan dia," sanggah Olivia yang membantu Anna agar mau memanggil Arthur.

"Kalo lo gak mau, gue aja yang telepon dia," tawar Raga pada Anna yang terlihat ragu untuk memanggil nomor Arthur.

"Nah iya tuh kak Raga aja. Mau ya Na?" bujuk Olivia. 

Anna pun yang sedari tadi bingung hanya bisa menganggukan kepala nya karena setuju dengan ajakan Olivia dan Raga.

[][][][]

Wajah damai Katya di depan Arthur membuat hati nya pun ikut tenang. Masalah Arthur langsung terhempaskan begitu saja ketika melihat wajah damai Katya ketika sedang tidur seperti sekarang.

Senyuman tulus terukir begitu saja di bibir Arthur. Tidak pernah menyangka kalau Katya akan sangat cantik jika sedang tidur. Bahkan tatapan Arthur terusmenerus memandangi Katya. 

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang