Seiring berjalan nya waktu, kini tinggal satu bulan lagi Anna dan Arthur lulus dari sekolah. Kandungan Anna pun sudah menginjak usia dua bulan. Perut Anna sudah mulai membesar dan sudah mulai kelihatan.
Semua orang khawatir dengan Anna, karena ketika di sekolah, perutnya sudah mulai kelihatan. Mereka menyuruh Anna untuk homeschooling, namun ditolak oleh nya. Anna ingin melanjutkan sekolah nya sampai tamat, itu salah satu prinsip hidup nya.
Saat ini Anna dan Arthur sedang berada di dalam mobil Arthur, untuk menuju ke sekolah. Sikap Anna sudah mulai berubah sedikit demi sedikit. Ia tidak mengingkari janji nya dengan Mama nya. Ia akan mencoba menerima semua nya dengan baik.
Anna memakai jaket setiap hari, untuk menutupi perut nya yang sudah kelihatan ketika Anna memakai seragam sekolah nya.
Slang beberapa menit, mereka pun sampai di parkiran sekolah. Lalu Arthur memarkirkan mobil nya dengan benar, setelah nya mereka turun. Ketika mereka baru saja mereka turun, tiba-tiba Katya datang menghampiri Arthur. Anna sudah terbiasa melihat Katya dan Arthur berduaan, walaupun ia tidak tahu hubungan apa yang mereka miliki saat ini.
"Arthur... akhirnya kamu dateng. Aku udah nungguin dari tadi," ucap Katya. Ia memang sudah tahu kalau Arthur memiliki hubungan dengan Anna, melalui pembicaraan Arthur dengan Olivia berapa waktu lalu. Namun Ia masih bersikap tidak tahu apa-apa. Ia tidak mau memberikan Arthur begitu saja ke orang lain.
"Hai, Anna!" sapa Katya pada Anna. Sementara itu Anna berdecak malas dan hendak pergi meninggalkan Arthur dan Katya, namun Arthur menahan nya.
"Anna tunggu, kita ke kelas bareng. Maaf, Kat. Aku harus ke kelas buru-buru. Ada tugas yang belum selesai," ujar Arthur berbohong pada Katya. Sedangkan Katya mendengar ucapan Arthur langsung mengerucutkan bibir nya.
"Huft... kamu sibuk banget ya sekarang. Ya udah deh, aku pulang aja." Katya kecewa dengan Arthur yang lebih memilih Anna daripada dia. Katya sudah terbiasa dalam sebulan ini mendapati perlakuan seperti tadi dari Arthur, tetapi ia tetap tidak menyerah.
Katya pun langsung berjalan meninggalkan Arthur dan Anna di parkiran tadi. Rasa bersalah pada Katya mulai muncul dalam diri Arthur, namun ia harus bagaimana. Ia terpaksa bersikap seperti ini agar Anna tidak curiga akan hubungan nya dengan Katya.
"Cewek lo pergi... lo kasar banget sih sama dia!" desis Anna yang melihat Katya pergi dengan wajah kesal.
"Dia bukan cewek aku, Na," jelas Arthur berbohong. Sementara Anna tidak terlalu peduli dan langsung melangkahkan Kaki nya menuju kelas, serta Arthur yang mengikuti nya.
[][][][]
Kesal, emosi, marah, dan sedih yang Katya rasakan saat ini. Ia tidak sekuat itu di perlakuan oleh Arthur seakan-akan mereka bukan siapa-siapa selama satu bulan ini. Ia tidak tahan dengan semuanya, hingga ia menyelidiki kehidupan tentang Anna.
Ia berniat untuk menghancurkan Anna, kalau bisa jiwa dan raga Anna hancur. Ia tidak suka jika Arthur di rebut oleh Anna, yang sudah jelas Arthur adalah kekasih nya.
Katya selalu bersikap baik di depan Anna hanya demi Arthur, untuk melirik nya, walau hanya sekali. Mereka berpacaran suda lama, Katya tidak mau hubungan mereka hancur hanya karena orang ketiga, yaitu Anna.
Katya pun juga berhasil membuat Anna percaya akan kebaikan palsu nya. Katya sering di bela oleh Anna, ketika Arthur cuek padanya. Namun Arthur tetap tidak peduli dan terus mengatakan pada Anna kalau Katya hanya teman lama Arthur.
Hati Katya hancur mendengar itu. Ia pun akhirnya menyerah dan memutuskan untuk balas dendam.
"Liat aja... gue bakal hancurin lo, Anna!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDES
RomanceHighest rank: #1 in Fiksiremaja #1 in Cerita #3 Pregnant #5 teenfiction #8 in Benci #8 in Pregnant ...