BAB 22

2.9K 152 22
                                    

Suasana sekolah di jam istirahat sangat ramai. Banyak siswa yang berada di luar kelas mereka untuk menikmati jam istirahat. Sedangkan Arthur Julian Wijayanto, pemuda itu hanya berdiam diri di kelas nya.  Ditemani Katya, tentu nya. Katya menyadari mood Arthur sedang tidak baik, maka dari itu ia menemani kekasih nya di dalam kelas.

Arthur memikirkan keadaan istri nya yang kurang sehat di apartment nya. Ia ingin sekali menemani Anna, tetapi Rena menyuruh nya untuk berangkat ke sekolah. Sementara Rena dan Nara lah yang akan menjaga Anna. Tapi tetap saja, Arthur masih merasa khawatir.

"Arthur, kamu bisa cerita sama aku. Ada masalah apa, hm?" Katya tidak tega melihat Arthur yang hanya murung dan tidak mau berbagi cerita nya. Tapi, bagaimana Arthur akan menceritakan nya jika masalah itu tentang istri nya.

"Kamu gak sekolah, Kat?" sanggah Arthur untuk mengalihkan topik pembicaraan. Arthur tahu kalau Katya siswa homeschooling, Arthur juga tahu kalau Katya hanya masuk sekolah empat jam selama empat hari.

"Nanti sore aku sekolah nya... sekarang kamu jawab pertanyaan aku, Arthur." Katya menyadari kalau Arthur sedang mengalihkan topik pembicaraan. Katya tahu betul sikap Arthur luar dalam, maka dari itu mengalihkan topik pembicaraan adalah salah satu kebiasaan Arthur.

"Aku gak ada masalah apa-apa, Kat. Apa yang harus aku jawab?" jawab Arthur bohong. Tentu Arthur tidak bisa berbagi cerita tentang Anna pada Katya.

"Bohong! Aku tuh kenal kamu, Arthur... kamu lagi ada masalah kan sekarang? Ayo cerita sama aku, siapa tau aku bisa bantu," jelas Katya dengan lembut pada Arthur.

"Tapi kalo kamu gak bisa bantu gimana, Kat? Masalah aku tuh jelas banget kamu gak bisa bantu, ngerti?!" tekan Arthur dengan nada sedikit tinggi. Hal itu membuat Katya terkejut, karena pertama kali Arthur berbicara dengan nada tinggi pada Katya. Jujur Katya sakit hati melihat Arthur yang sedikit membentak nya, namun ia berusaha untuk mengerti perasaan Arthur saat ini.

"Maaf," cicit Katya pelan.

Sementara Arthur sedikit menyadari, kalau Ia telah membentak Katya. Walau pelan, tapi tetap saja ia merasa bersalah. Bukan Katya yang seharusnya meminta maaf, tetapi Arthur lah yang harus meminta maaf pada nya. Kekasih nya itu hanya ingin membantu Arthur, tetapi Arthur dengan tidak tahu diri malah membentak nya.

"Gak, Kat... aku yang maaf. Kamu gak salah... huft, emosi aku aja yang lagi gak stabil," jelas Arthur seraya menghela napas berat.

Katya merasa ada yang aneh dari Arthur, pria itu benar-benar berubah. Dia memang Arthur kekasih nya, namun ia tidak sama lagi dengan Arthur yang Katya kenal. Arthur terlihat seperti tidak menganggap Katya seorang kekasih nya lagi. Sudah sering Katya berusaha membuang pikiran negatif nya itu dan berharap hubungan nya dengan Arthur akan terus baik-baik saja. Karena Katya sangat mencintai Arthur lebih dari apa pun.

"Aku tau kok. Seharusnya aku gak maksa kamu buat cerita," ucap Katya dengan nada penyesalan seraya menundukan kepala nya.

Arthur sendiri juga bingung, ia ingin menceritakan masalah nya pada kekasih nya yang ia sayangi itu, namun ia tidak bisa. Karena Arthur tidak mau menyakiti perasaan kekasih nya. Arthur sendiri merasa bersalah sekali pada Katya. Kebohongan yang Arthur tutupi dari Katya sangat besar.

"Gapapa, kamu cuma mau bantu aku. Maafin aku ya, karena udah bentak kamu..." balas Arthur seraya mengelus pelan punggung tangan Katya, sementara Katya hanya tersenyum pada Arthur.

Ketika mereka sedang asik berdua di dalam kelas, tiba-tiba seseorang menghampiri Arthur dan Katya ke dalam kelas dengan ekspresi kesal, "Arthur!" panggil orang tersebut.

Arthur dan Katya sontak menoleh ke sumber suara tersebut. Arthur sedikit terkejut melihat Olivia lah yang datang menghampiri nya ketika sedang berdua dengan Katya. Dengan langkah cepat Olivia berjalan ke arah Arthur dan Katya.

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang