BAB 57

2.7K 102 6
                                    

"Kat, putusin Arthur!" pinta Raga secara tiba-tiba pada Katya, yang tengah asik memakan camilan di depannya. 

Kini Raga dan Katya sedang berada di dalam mobil Raga, guna menuju ke rumah Raga untuk memberikan hadiah tipuan sesuai ucapan Raga di acara kelulusan tadi. Memang sejak awal kedatangan Raga hanya untuk menjemput Katya pulang, tapi dengan terpaksa ia harus berbohong. Karena jika Raga tidak berbohong, Katya tidak akan ikut pergi pulang dengannya.

Katya memiliki sifat yang sangat kekanak-kanakan. Maka dari itu, Raga sudah tahu taktik untuk merayu Katya agar ingin ikut bersamanya. Raga sendiri juga tidak suka melihat Katya yang selalu berdua dengan Arthur, si lelaki berengsek yang pernah Raga temui.

"Hah?! Ngaco lo kak," sahut Katya yang menganggap ucapan Raga adalah lelucon.

"Gue serius, Kat. Putusin Arthur, dia bukan cowok yang pantes buat lo," timpal Raga dengan nada serius pada Katya, sedangkan Katya mulai bingung dengan maksud ucapan Raga.

"Gak pantes gimana? Jelas-jelas Arthur cowok baik-baik. Gue juga udah kenal dia lama. Hubungan gue sama Arthur juga udah lama, mau hampir empat tahun. Gak mungkin lah gue putusin dia gitu aja, cuma karena lo ngomong Arthur cowok yang gak pantes buat gue," sahut Katya yang tidak terima Raga berbicara seperti tadi mengenai Arthur. 

Jujur Katya sendiri juga ragu pada Arthur sebenarnya. Katya mulai ragu pada Arthur, sejak ia mengetahui hubungan Arthur dengan Anna. Tapi itu semua sudah berlalu baginya, sekarang Arthur sudah berubah. Katya percaya kalau Arthur hanya akan sayang dan cinta padanya.

"Pokoknya lo harus putusin Arthur, Kat." Raga masih bersih keras untuk membujuk Katya memutuskan hubungannya dengan Arthur. Tapi, tentu Katya tidak akan menuruti nya begitu saja. Karena untuk Katya, Arthur adalah segalanya.

"Lo apaan sih, kak... aneh banget tau gak!" protes Katya dengan nada sinis pada Raga. Katya tidak suka jika Raga menilai Arthur dengan penilaian yang buruk, toh menurutnya Arthur bukan pria yang buruk.

"Percaya sama gue, Kat. Arthur bukan cowok baik buat lo," ujar Raga yang masih membujuk Katya.

"Lo sok tau banget, sih! Kenal sama Arthur aja baru... udah main bilang dia bukan cowok baik-baik. Gak sopan tau kak!" Katya sudah mulai emosi mendengar Raga yang selalu mengatakan kalau Arthur adalah pria yang buruk.

"Tapi gue—"

"Cukup, kak! Gue gak mau denger lo ngomong lagi!" potong Katya dengan nada tinggi, yang sukses membuat Raga langsung bungkam. Niat Raga baik, ia tidak mau adik sepupunya sakit hati nantinya. Tetapi, Katya tidak mau mendengarkan saran Raga.

Katya memijat pangkal hidung nya, guna meredakan emosi nya yang membuat kepala nya sedikit pusing. Jujur Katya masih tidak mengerti dengan maksud Raga. Kenapa Raga sangat ingin ia mengakhiri hubungannya dengan Arthur. Katya tidak pernah berpikir akan seperti ini. Katya mulai bertanya-tanya, apakah Raga mengetahui sesuatu yang ia tidak tahu?

[][][][]

Siang ini, Anna hanya mondar mandir di sekitaran dapur, ruang keluarga, dan ruang kamar nya. Anna merasa bosan dan jenuh. Ia tidak tahu ingin melakukan apa. Arthur juga belum pulang dari acara kelulusannya. 

Bahkan Anna sudah makan tiga kali siang ini, hanya untuk menghilangkan rasa bosannya, namun hal itu tidak membantu. Anna masih saja bosan.

"Dek, Mama bosen nih!" rengek Anna pada kedua anak kembar nya, yang masih di dalam perut. Anna sedari tadi hanya mengeluh pada anak nya itu seraya mengelusnya pelan. Dengan berbicara pada calon anaknya, membuat mood Anna naik. Ia tidak pernah merasa se-senang ini, hanya karena berbicara pada calon anaknya.

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang