BAB 39

2.4K 135 24
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun tanda-tanda kepulangan Arthur belum juga ada. Sementara sedari tadi Olivia sudah menceramahi Anna karena sudah menunggu Arthur pulang. 

Tidak biasanya Arthur pulang selarut ini, paling lama jam setengah tujuh Arthur Sudah pulang dari pergi nya. Anna hanya bisa dia menerima semua ceramahan Olivia yang di lontarkan untuk nya. 

Nafsu makan Anna jadi hilang karena mood Anna juga sudah hilang. Jujur ia sendiri sangat sedih karena Arthur yang belum pulang juga sampai sekarang. Olivia sudah memaksa nya untuk makan, namun Anna sangat keras kepala.

"Kan apa gue bilang... Arthur tuh berengsek ya! Ke mana sih dia?" maki Olivia pada Arthur, walaupun Arthur tidak ada disana.

"Gue teleponin dari tadi gak di angkat-angkat lagi," lanjut Olivia.

"Liat akibat nya... lo belom makan Na, makan duluan aja lah... orang kayak Arthur tuh gak usah di tungguin," jelas Olivia pada Anna yang sedang menatap kosong ke arah makanan di meja makan yang sedang Anna duduki.

Anna menatapi makanan di depan nya bukan karena lapar, tetapi karena merasa makanan nya sudah tidak layak untuk di makan karena sudah terasa dingin. Ingin sekali Anna membuang makanan buatan nya sekarang juga, namun ia urungkan niat nya karena makanan nya terlalu banyak.

"Lo gak mau pulang Liv? Udah malem... pasti orang tua lo nyariin," sanggah Anna yang sengaja mengalihkan topik pembicaraan. Jujur Anna sendiri ingin sekali menangis rasa nya karena pusing mendengar celotehan sahabat nya dan juga rasa kecewa pada suami nya itu.

"Gue gak bakal ninggalin lo gitu aja Na... gue bakal temenin lo sampe Arthur pulang," balas Olivia yang tidak menerima permintaan Anna.

"Arthur pulang nya masih lama. Gue juga gapapa kok sendirian. Lo pulang aja. Gak baik cewek pulang malem-malem sendirian," timpal Anna dengan tenang pada Olivia. 

"Kalo perlu gue nginep di sini Na," jawab Olivia asal. Sebenarnya Olivia juga siap-siap saja jika menginap di sini dan menemani Anna.

"Jangan ngaco lo... pulang aja Liv, Mama lo pasti udah nyuruh lo pulang kan? Gue gapapa," pungkas Anna dengan nada sendu. Jujur Anna sendiri sedang menahan tangis nya di depan Olivia. Anna tidak ingin Olivia melihat nya ketika sedang lemah seperti ini.

"Kok lo keras kepala banget sih Na... biarin aja gue di sini sampe Arthur pulang," balas Olivia yang tidak mau kalah. Olivia tidak tega meninggalkan sahabat nya itu sendirian malam-malam begini.

"Tapi lo juga harus pulang Liv... Arthur urusan gue. Kasian orang tua lo pasti khawatir di rumah nungguin lo jam segini belom pulang," ucap Anna lembut pada Olivia. 

"Na..." lirih Olivia yang mengetahui kalau Anna benar-benar ingin Olivia pulang. Tentu nya Olivia sangat paham kalau Anna sedang membutuhkan waktu untuk sendirian karena merasa sedih, namun ia juga tidak bisa meninggalkan Anna begitu saja.

"Pulang ya Liv... gue gapapa," ujar Anna dengan lembut. Olivia hanya bisa pasrah menuruti permintaan Anna. 

"Huft... oke gue pulang, tapi lo harus makan ya Na! Dari siang lo belom makan apa-apa," ujar Olivia.

"Iya tenang aja..." jawab Anna memastikan kalau Olivia tidak usah khawatir pada nya.

"Bener ya... jangan bohong!" Olivia ragu kalau Anna akan menuruti nya.

"Iya gue gak bakal bohong," balas Anna.

"Ya udah gue pulang dulu... jaga diri lo baik-baik ya Na. Kalo perlu abis makan lo langsung tidur, gak usah nungguin Arthur yang belom jelas pulang nya kapan," titah Olivia.

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang