BAB 28

2.9K 141 31
                                    

Sengaja Katya menahan Arthur di dalam kelas agar tidak bertemu dengan Anna. Katya sudah tidak tahan lagi akan semua nya, ia memutuskan untuk menanyakan langsung pada Arthur tentang hubungan nya dengan Anna. Walaupun Katya sudah mengetahui nya, namun ia ingin dengar dari mulut Arthur secara langsung.

"Arthur, aku mau ngomong sama kamu!" pungkas Katya dengan tegas. 

"Nanya apa? Buruan... aku ada urusan!" jawab Arthur pada Katya. Hati Katya meringis mendengar Arthur yang sudah tidak memperdulikan diri nya lagi, ia merasa diabaikan saat ini.

"Ada urusan apa?" Katya tahu betul kalau Arthur ingin menemui Anna.

"Bukan urusan kamu. Katanya mau ngomong, mau ngomong apa?" Katya menghela napas berat.

"Kayak nya urusan kamu lebih penting dari aku, ya?" lirih Katya dengan mata berkaca-kaca. Hati nya sangat sakit saat ini. Sedangkan Arthur merasa kasihan mendengar lirihan Katya.

"Gak, Kat... gak gitu." entah kenapa Arthur selalu terbebani oleh perasaan bersalah.

"Kita bisa ngomong kapan aja kok. Urusan kamu lebih penting. Aku pulang dulu, ya." Nada bicara Katya sangat lesuh. Tidak ada lagi semangat yang Katya rasakan. Arthur sangat tega menyakiti hati nya. Hal itu tidak pernah terbayang oleh Katya.

"Kita ngomong sekarang, ya? Jangan pulang, aku kangen sama kamu." Katya tertawa dalam hati mendengar bualan Arthur. Sebelum nya ia lebih mementingkan urusan nya itu, tapi tiba-tiba mengatakan ia rindu pada Katya. 

Arthur membawa Katya untuk duduk. Arthur merasa ia sudah terlalu jahat pada Katya, tidak seharusnya Arthur menyakiti perasaan Katya juga. Cukup Anna yang tersakiti karena nya. Arthur tidak sanggup menanggung semua nya.

"Ayo ngomong... aku dengerin." Arthur mengelus pelan tangan Katya. 

"Kenapa tiba-tiba mentingin aku? Tadi kata nya ada urusan," sindir Katya dengan tenang. Sementara itu Arthur menghela nafas berat mendengar ucapan Katya.

"Maaf ya Kat, kamu jadi sering terabaikan sama aku." Ada rasa senang dalam diri Katya mendengar Arthur yang tahu diri seperti tadi.

"Kamu sadar?" mendengar ucapan Katya, membuat Arthur merasakan diri nya tertusuk beribu-ribu tombak yang sangat dalam. Selama ini Katya merasakan sakit kala Arthur mengabaikan nya.

"Iya aku sadar, maaf ya." Katya sudah tidak mempan dengan nada bicara Arthur yang halus.

"Hubungan kamu sana Anna, apa?" jantung Arthur berdetak sangat cepat, napas nya tiba-tiba memburu, tatapan nya kalut, bahkan pikiran nya berhenti. Arthur bingung harus menjawab apa. Sedangkan Katya sudah sangat sering melihat Arthur hanya berdua dengan Anna. 

"Ke–kenapa kamu nanya gitu?" Arthur berpura-pura bodoh.

"Jawab Thur! Anna punya hubungan apa sama kamu?" Katya sudah tidak sabar mendengar jawaban dari Arthur.

"Dia... dia, anak nya temen mamaku,  itu doang sayang. Kenapa kamu nanya gitu?" Katya memuji kemampuan berbohong Arthur dalam hati. 

"Jauhin dia! Aku cemburu Arthur." Tidak mungkin Arthur menuruti permintaan Katya. Biar bagaimana pun, Anna adalah istri nya, Ibu dari anak nya.

"Ma–maaf Kat... aku–aku gak bisa." Katya membulatkan mata nya sempurna ketika mendengar jawaban Arthur. Tak terasa air mata pun turun dan membasahi pipi nya. Bagaimana bisa Arthur setaga itu pada nya. 

"Jauhin dia, Arthur! hiks. Dia cewek gak bener! Dia hamil hiks." Ucapan Katya membuat Arthur melotot dengan sempurna. Bagaimana Katya bisa mengetahui tentang kehamilan Anna. Tidak ada seorang pun di sekolah yang mengetahui hal ini, kecuali Arthur dan Olivia. 

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang