BAB 3

6.8K 296 68
                                    

Sore ini, Anna sedang berada di rumah Olivia untuk mempersiapkan dirinya yang akan berangkat ke pesta ulang tahun Salsa. Sungguh Anna tidak suka berdandan atau memakai dress seperti kebanyakan wanita, ia hanya suka sesuatu yang simple.

Anna hanya duduk di atas kasur milik Olivia, sedangkan sang tuan rumah yang sedari tadi sibuk mencari gaun untuk Anna dan dirinya. Anna hanya menatap datar Olivia yang terlihat sangat sibuk.

"Liv... pake baju yang ada aja, nanti lemari lo berantakan," tutur Anna yang melihat lemari baju Olivia yang benar-benar berantakan.

"Gak bisa Anna sayang. Acara nya di hotel bintang lima, jadi kita harus menyesuaikan pakaian kita juga dong," pungkas Olivia dengan percaya diri.

"Ck! Terserah lo... tapi nanti gue gak mau bantuin rapihin lemari lo, titik!" ujar Anna sinis.

"Tenang aja Na, nanti gue minta tolong bibi gue buat rapihin."

Anna hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Sahabat nya itu. Yang jelas-jelas ia sudah lelah untuk mengutak-atik lemarinya, namun ia masih saja mencari-cari gaun yang di mata nya bagus.

"Nih Na, lo pake gaun ini coba!" Olivia menyodorkan gaun berwarna merah maroon dengan bahu yang sedikit terbuka, serta motif bunga-bunga pada bagian rok nya.

"Liv gue pake yang la-" ucapan Anna terpotong.

"Gianna Pristin Dirgantara lo gak mau pake baju ini? Lo gak kasian sama gue, sahabat lo yang udah nyariin gaun buat lo, sampe lemari gue beratakan, terus sekarang lo bilang kalo lo mau pake baju yang lain?" sanggah Olivia dengan nada sedih yang di buat-buat.

"Tapi kan Liv-"

"Gak ada tapi-tapi, sekarang pokoknya lo mandi. Abis itu pake gaun ini titik!" Anna pun langsung memasuki kamar mandi dan membawa gaun tersebut.

"Nah gue pake yang ini," cetus Olivia semangat sembari melihat gaun berwarna biru laut selutut.

[][][][]

Dua gadis cantik saling menatap satu sama lain. Gaun cantik yang melekat di tubuh mereka membuat aura kedua gadis tersebut terlihat sangat indah. Polesan makeup tipis, namun tidak terlalu tebal juga menampakan wajah mereka terlihat lebih fresh.

"Wah Anna.... lo cantik banget sumpah!!!" puji Olivia pada Anna.

"Lebay lo," balas Anna yang saat ini sangat tersipu malu.

"Tiap hari aja lo dandan Na... pasti cowok bakal klepek-klepek sama lo."

Kekehan pelan keluar dengan reflek ketika Anna mendengar ucapan sahabat nya itu. Setelah merasa sudah siap, mereka berdua langsung keluar dari kamar Olivia, lalu berpamitan pergi pada kedua orang tua Olivia. Tentunya sudah ada Arthur di depan rumah, untuk menjemput Anna dan Olivia. 

Sembari menunggu kedua gadis yang dijemput, Arthur bersender pada mobilnya sambil memainkan kunci mobil di tangan kanan. 

"Arthur! Kita udah siap nih, ayok berangkat!" teriak Olivia yang masih jauh dari mobil Arthur. Teriakan Olivia membuat Arthur menoleh ke sumber suara. Arthur terkesiap ketika melihat penampilan Anna malam ini.

"Wow... kalian cantik banget, apalagi lo Na, baru pertama kali gue liat lo se-cantik ini," puji Arthur dengan terus memandang Anna dari atas sampai bawah.

"Gak usah modus lo! Gue tau yang lo maksud cantik itu cuma Anna," protes Olivia menyindir Arthur dan sukses membuat membuat Anna membelakan matanya.

"Lo denger kan Liv yang Arthur bilang. Dia bilang kita berdua! Bukan gue doang," balas Anna penuh tekanan.

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang