"Udah kak... gue kenyang, perut gue semakin perih kalo makan terlalu banyak," rengek Anna seraya menahan tangan Raga yang ingin menyendokan sesendok makanan pada nya.
Ucapan Anna memang benar, ia merasa semakin perih pada perut bagian atas nya jika ia terus mencerna makanan tersebut. Dan juga rasa mual nya semakin muncul ketika ia menelan. Anna tidak menyangka kalau asam lambung akan menyakitkan seperti ini.
"Kenyang? baru sedikit juga," timpal Raga yang menolak ucapan Anna. Karena memang benar kalau Anna baru saja memakan sedikit, bahkan makanan yang ada di piring yang di pegang Raga masih sangat banyak.
"Tapi perih kak perut gue," rintih Anna yang merasakan nyeri di perut nya.
"Asam lambung emang kayak gitu. Makanya jangan gak makan... tau kan akibat nya. Abisin makanan nya, anak lo pasti laper." Raga memaksa Anna untuk menghabiskan makanan nya. Ia memakasa untuk kebaikan Anna dan calon anak kembar nya itu. Meski Raga tahu Anna merasakan nyeri yang begitu hebat, namun Anna juga harus mengisi nutrisi untuk nya dan anak kembar yang ada di perut nya.
"Kak udah..." rengek Anna yang tetap menolak suapan dari Raga.
"Abisin Na... nanti lo bakal muntah lagi kalo makan nya baru dikit," jelas Raga. Sementara Anna hanya bisa merengek pada Raga.
"Tiga kali suap lagi, ya kak?" Anna merengek kembali.
"Lima suap!" sergah Raga.
"Tiga aja..."
"Lima!"
"Kak Raga..."
"Bodo, lima suap pokok nya!"
Anna kalah telak dengan Raga. Ternyata Raga sangat susah di kalahkan. Anna hanya bisa pasrah menerima suapan yang di layangkan oleh Raga pada nya. Namun tidak ada salah nya menerima suapan tersebut, itu semua juga untuk kebaikan Anna.
Tiba-tiba Anna teringat pada Arthur. Bahkan Anna belum memberi tahu pada Arthur kalau ia sedang berada di rumah sakit saat ini. Sebenarnya Anna juga tidak berniat untuk memberi tahu Arthur kalau ia sedang di rawat pagi ini, namun ia harus memberi tahu suami nya itu.
"Kak, pinjem Hp lo dong," pungkas Anna pada Raga yang sibuk menata makanan nya untuk di suapkan kembali ke dalam mulut nya. Anna memang lupa untuk membawa ponsel karena yang ada di pikiran nya hanya rumah sakit pagi tadi, karena rasa nyeri di perut nya yang tidak bisa ia tahan lebih lama lagi.
"Mau ngapain?" tanya Raga.
"Mau ngabarin Arthur," jawab Anna dengan santai. Entah kenapa Raga tidak suka mendengar Anna yang selalu membawa nama Arthur ketika ia sedang bersama Anna. Namun Raga tidak boleh egois, biar bagaimana pun Arthur adalah suami sah Anna dan juga Ayah dari anak yang di kandung Anna.
"Nih!" Raga menyodorkan ponsel nya pada Anna.
"Makasih kak." Anna langsung memencet nomor Arthur pada ponsel Raga lalu ia simpan nomor Arthur agar mudah untuk mengirim pesan tersebut. Sengaja Anna tidak memanggil nomor nya, karena ia tahu Arthur masih ada jam pelajaran, jadi Anna hanya mengirim pesan singkat pada Arthur.
To: Arthur
Arthur... ini gue Anna.
Gue cuma mau ngasih tau kalo gue di rawat di RS. Darmawangsa.
Gue pinjem Hp nya kak Raga. Tolong kasih tau ya kalo lo udah baca pesan ini.Sent!
Namun Anna kepikiran oleh Olivia, akhirnya ia juga memutuskan untuk mengirim pesan pada Olivia agar ia juga bisa datang menjenguk nya. Anna juga menyimpan nomor Olivia di ponsel Raga agar lebih mudah untuk menghubungi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDES
RomanceHighest rank: #1 in Fiksiremaja #1 in Cerita #3 Pregnant #5 teenfiction #8 in Benci #8 in Pregnant ...